Halaman

Jumat, 16 November 2012

Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
            Sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila merupakan hasil perenungan tentang isi dan jiwa peradaban bangsa Indonesia dan nilai-nilai asli yang hidup dalam masyarakat Indonesia sehari-hari jauh sebelum Indonesia merdeka dalam hubungannya dengan Tuhan YME, dengan kemanusiaan, dengan bangsa dan neagara, dengan rakyat Indonesia dan dengan keadilan hidup.
Dikaitkan dengan sistem, maka Pancasila mengandung lima sila (sub sistem) peradaban yang saling memberikan keseimbangan dalam suatu kesatuan yang utuh dan harmonis.

LIMA SILA PERADABAN PANCASILA
1.        Sila pertama: Ketuhanan YME adalah ketuhanan yang adil beadab, yang....
2.        Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang berketuhanan YME yang berpersatuan Indonesia, yang......
3.        Saila ketiga: Persatuan Indonesia adalah persatuan yang berketuhanan YME yang..
4.        Sila keempat: Kerakyatan adalah kerakyatan yang berketuhanan YME yang...
5.        Sila kelima: Keadilan sosial adalah keadilan sosial yang berketuhanan YME yang.......
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA, IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
            Pancasila telah lahir sebelum RI berdiri, artinya Pancasilaa merupakan kontrak sosial antara neg.RI dengan rakyatnya. Pancasila sebagai dasar negara mwerupakan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dasar bagi kehidupan untuk berbangsa dan bernegara yang dikehendaki oleh Pancasila diambil dari nilai-nilai rohani dan budaya banagsa Indonesia.
            Pancasila sebagai dasar negara juga mengandung arti Pancasila merupakan kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suaasana kebatinan serta watak bgs. Indonesia.
Pancasaila sebagai ideologi negara dan bangsa :
            Ideologi berasal dari kata idea yang berarti “gagasan, konsep, cita-cita, pemikiran”, dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian  ideologi dapat diartikan dengan  cita-cita yang hendak diwujudkan oleh suatu masyarakat/bangsa  di masa depan  yang bersifat permanen (tetap).
            Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berarti: masyarakat Pancasila(is) merupakan bentuk(model) masyarakat yang dicita-citakan oleh bangsa dan negara RI di masa depan, yakni masy. yang religius, humanis, nasionalis, demokratis dan sosialis.
READ MORE - Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT

Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Filsafat Pancasila

FILSAFAT PANCASILA
A.      PENGERTIAN DAN PEMBIDANGAN PANCASILA
Sering dikatakan bahwa filsafat merupakan bidang yang ribet dan sulit dipahami, atau kerjaan orang yang kurang kerjaan. Kesan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena dalam kehidupan sosial sehari-hari sebenarnya secara sadar setiap manusia tidak dapat terhindar dari kegiatan berfilsafat.
Kesadaran tersebut dapat kita amati dari cara pandang manusia di sekitar kita. Jika seseorang (terlalu) mengagungkan materi dalam kehidupannya, berarti ia menganut filsafat materialisme.
            Begitu juga jika seseorang begitu memandang tinggi kenikmatan dan kesenangan duniawi, maka ybs berarti menganut filsafat hedonisme.
        Secara Etimologi : Filsafat merupakan terjemahan dari kata “philosophia” (bahasa yunani), yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Philo = cinta , sophia = kebijaksanaan
         Dalam bahasa lain, filsafat dikenal dengan istilah “philosophy” (Inggris), “philosophie” (Prancis dan Belanda), dan “falsafah” (Arab), sedangkan orangnya disebut filsuf/ filosof/ philosophus yang artinya pecinta kebijaksanaan .
            Menurut sejarah , Socrates-lah yang pertama-tama menyebut diri sebagai philosophus, yakni sebagai protes terhadap kaum terpelajar yang menamakan diri mereka sophist (bijaksana).
            Sebagai protes kesombongan mereka itu Socrates lebih menyebut diri sebagai philosophus (pecinta kebijaksanaan).
Bagaimana awal filsafat mencari kebijaksanaan ???
            Bermula dari keheranan yang dimiliki manusia yang bersifat intelektual dan kerohanian. Keheranan tersebut baru bisa dikatakan sebagai filsafat sebelum ada upaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan keheranan dan rahasianya.
            Keheranan yang berbentuk rasa ingin tahu yang diikuti pertanyaan yang kemudian akan menghasilkan pengetahuan yang merupakan suatu hasil dari proses tindakan manusia dengan melibatkan seluruh keyakinan kesadaran dalam menghadapi objek yang ingin di kenal.
        Kegiatan kefilsafatan =  merenung.
        Perenungan kefilsafatan = percobaan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang menandai untuk memahami dunia tempat kita hidup, maupun untuk memahami diri kita sendiri.
Hubungan filsafat dan agama,(Al-kindi)
Ø  bahwa yang paling luhur dan mulia di antara segala seni manusia adalah filsafat yang bertujuan menyingkap hakikat kebenaran, dan bertindak sebagai kebenaran itu sendiri.
Ø  agama dan falsafat memiliki semangat dan tujuan yang sama yaitu kebenaran. Yang membedakan hanyalah jalan untuk mencapai tujuan tersebut.
            Agama : mutlak oleh pemeluknya lantaran berasal dari Tuhan, falsafah : lebih bersifat relatif.
ONTOLOGI : mempersoalkan adanya segala sesuatu yang ada.
Ontologi, terdapat dua bagian penting :
Ø  Metafisika umum, yang mempersoalkan hakikat yang ada secara umum.
Ø  Metafisika khusus, yang mempersoalkan hakikat yang ada pada tiga bagian penting berikut ;
a.         Kosmologi, yang mempersoalkan hakikat alam semesta termasuk segala isinya, kecuali manusia.
b.         Antropologi, yang mempersoalkan hakikat manusia
c.         Teologi, yang mempersoalkan hakikat Tuhan, yang merupakan konsekuensi terakhir dari pandangan filsafat.
READ MORE - Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Filsafat Pancasila

Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Hubungan Warganegara dengan Negara

Hubungan Warganegara dengan Negara :
            Pengertian warganegara:orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara,yang mempunyai hubungan yang tidak terputus dengan tanah airnya,dengan UUd negaranya sekalipun ybs berada diluar negeri,selama ybs tidak memutuskan hubungannya atau terikat oleh ketentuan hukum internasional.
            Pengertian negara: Suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
1.        Pengertian Negara
            Negara adalah satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa guna ketertib an sosial.
            Negara menurut Beleefroid adalah; suatu masyarakat hukum yang menempati suatu wilayah tertentu dan yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi untuk urusan kepentingan umum.
2.      Pengertian Bangsa.
            Bangsa adalah: orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri.
            Bangsa adalah: kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa, dan wilayah tertentu di muka bumi.
            Bangsa adalah: sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah (kamus besar bahasa Indonesia)
Hak-hak dan Kewajiban Warga Negara :
Apa itu Warga Negara ?
Pasal 26 (1) UUD 1945 menegaskan :
“Warga negara Indonesia adalah bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”.
            Berdasarkan bunyi pasal diatas, maka yang menjadi warga negara Indonesia adalah bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain, mislanya peranakan Arab, Belanda dan TIonghoa yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, bersikap setia pada NKRI, dan disahkan okeh Undang-undang sebagai warga negara Indonesia
Kewajiban Warga negara :     
            Mengenai kewajiban warga negara secara umum dapat ditegaskan, yakni mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara RI, baik peraturan tertulis, begitu peraturan tidak tertulis seperti adat kebiasaan, sopan santun, ajaran agama dan lain-lain.
            Berdasarkan ketentuan pasal 7 UU No. 10 tahun 2004 (UU ttg. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan) RI, maka tata urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia sekaligus menjadi sumber hukum yang berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut:
1.        UUD 1945
2.        UU/ PERPU
3.        PP
4.        Peraturan Presiden
5.        Perda
Hak-hak Warga Negara :
            Mengenai hak-hak warga negara Indonesia, pengaturannya dapat kita temukan dalam dalam pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945
Tujuan MK Pendidikan Kewarganegaraan :
1.      Sebagai upaya Pembentukan Kepribadian Nasional (Nation and Character Building), yakni membentuk generasi yang berkepribadian Pancasilais, ciri-cirinya :
a.         Religius (Sila ke 1)
b.         Humanis (Sila ke 2)
c.         Nasionalis (Sila ke 3)
d.        Demokratis (SIla ke 4)
e.         Sosialis (Sila ke 5)
            Kelima nilai diatas harus menyatu dalam pribadi-pribadi bangsa Indonesia dalam satu kesatuan yang utuh (Conprehensif Integral).
2.        Upaya pendidikan politik warga negara (Democracy Education), yaknni menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik
READ MORE - Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Hubungan Warganegara dengan Negara

Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Pengantar

Pengantar Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
HAKIKAT DAN PENGERTIAN KWN
      Pendidikan : usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi pelaksanaan perannya di masa datang (Pasal 1 ayat 1 UU No. 2/1989: ttg Pokok2 Pendidikan Nasional)
      Kewarganegaraan : pendidikan yang menjelaskan hubungan antara warga dengan negara secara timbal balik. Hubungan antara warga dengan negara melahirkan hak dan kewajiban antara kedua belah pihak yang harus ditunaikan untuk  tercapainya tujuan negara
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI BAGIAN DARI MKPK
Pengaruh globalisasi yang ditandai dengan kuatnya pengaruh lembaga - lembaga  kemasyarakatan internasional, negara - negara maju yang ikut mengatur perca turan perpoliti kan,perekonomian, sosial budaya serta pertahanan,dan keamanan global.
Isu–isu global yang meliputi demokratisasi,hak asasi manusia, dan lingkungan hidup dan terorisme turut pula mempengaruhi keadaan nasional.
Globalisasi yang ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi Khususnya di bidang informasi, komunikasi, dan transportasi, membuat dunia menjadi transparan seolah-olah menjadi sebuah kampung tanpa mengenal batas negara.
      Kondisi ini menciptakan struktur baru,yaitu struktur global. Kondisi ini akan mempengaruhi struktur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.  
            Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiataaan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi pelaksanaan perannya di masa datang (Pasal 1 ayat 1 UU No.2/1989 ttg: Pokok2 Pendidkan Nasional).
Berdasarkan rumusan di atas terlihat bahwa pendidikan setidaknya terdiri atas:
a.         Bimbingan=transfer of value (afektif)
b.        Pengajaran=transfer of knowledge (kognitif)
c.         Latihan=transfer of skill (psychomotorik
Daniel Goleman : Peran IQ bagi keberhasilan seseorang  dalam karir hanya 20%, sadangkan peran EQ adalah 80%.
Mengenai Kepribadian :
      Kepribadian (personality) adalah ciri-ciri seseorang secara totalitas yang membedakannya dengan orang lain.
      Kepribadian nasional (national personality) adalah ciri-ciri suatu bangsa secara totalitas yang membedakannya dengan bangsa lain.
Pkn adalah bagian dari pendidikan dlm rangka pembentukan watak bangsa :
            Watak(karakter) hanya bisa dibentuk dan dikembangkan melalui proses pendidikan, tidak bisa dengan pengajaran. Karena itu, PKn perannya sangat penting dan strategis dalam upaya membangun watak bangsa yang saat ini tengah dilanda oleh krisis multi dimensi, termasuk krisis kepribadian.
Bagaimanakah kepribadian bangsa Indonesia?
Sesuai dengan sila-sila Pancasila, maka karakter bangsa Indonesia adalah sbb:
1.        Religius =taat beragama
2.        Humanis = menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
3.        Nasionalis = mencintai tanah air
4.        Demokratis
5.        Sosialis
READ MORE - Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Pengantar

Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Sistem Harga

SISTEM HARGA
Dalam kehidupan ekonorni modern harga-harga memainkan peranan yang amat penting, justru karena produsen dan konsumen (termasuk dunia perbankan, pedagang ckspor-impor dan pemerintah sendiri) bertindak atas dasar pertimbangan dan perbandingan harga.
a. NILAI DAN HARGA
Para ahli filsafat telah memikirkan persoalan harga dan nilai. Karena pada waktu itu uang helum begitu berperanan, yang diutamakan adalah pengertian Nilai barang.
ARISTOTELES (384-322 seb.M.) pada tahun 300 sebelum Masehi telah membahas masalah ini, Menurut Aristoteles suatu barang mempunyai nilai karena berguna untuk yang memilikinya (= Nilai pakai), atau karena barang tsb. dapat dipertukarkan dengan barang lain (= Nilai tukar). Jenis-jenis nilai mi masih dapat dibedakan obyektif dan subyektif.
Nilai pakal (Value in use atau Utility) adalah kemampuan suatu barang untuk dapat memenuhi suatu kebutuhan manusia.
1. Nilai pakai obyektif = kemampuan atau sifat barang untuk dapat memenuhi suatu kebutuhan manusia, jadi kegunaan atau faedah barang.
2. Nilai pakai subyektif = penilaian yang diberikan seseorang terhadap suatu barang karena kemampuan barang tsb. dalam memenuhi kebutuhannya. Pcnilaian subyektif mi dapat sangat berbeda-beda menurut situasi dan kondisi, seperti mendesaknya kebutuhan seseorang dan jumlah barang yang tersedia.
Nilai tukar (Value in exchange) adalah kemampuan suatu barang untuk dilukarkan dengan barang lain di pasar.
a. Nilai tukar obyektif = kemampuan suatu barang untuk dipertukarkan dengan barang lain.
b. Nilai tukar subyektif = penilaian yang diberikan seseorang bila barang tsb. akan ditukarnya dengan barang lain.
Harga suatu barang adalah nilai (tukar) barang tsb. dinyatakan atau diukur dengan uang. Jadi antara nilai dan harga tidak sama: Nilai (tukar) suatu barang diukur dengan membandingkannya dengan barang lain. Sedang harga diukur dengan uang. Nilai suatu barang adalah dasar untuk penentuan harga barang tsb.
Pada abad pertengahan masalah harga terutama disoroti dan segi moral baik-buruk, halal dan haram. Yang dipersoalkan adalah apakah harga suatu barang itu “adil” (wajar/pantas = just price). Karena harga yang diminta oleh produsen penjual barang tertentu ikut mempengaruhi kesejahteraan pembeli atau masyarakat, perlu dijaga jangan sampai orang mencari keuntungan dengan memeras sesamanya yang miskin. Hal ini khususnya berlaku untuk pinjam-meminjam uang dengan bunga yang tinggi.
Sementara itu kaum klasik mempersoalkan faktor apa yang penentuan tinggi rendahnya harga suatu barang Meskipun jelas bagi mereka bahwa suatu barang tidak akan diproduksikan kalau barang tsb. tidak berguna bagi konsumen, tetapi perhatian mereka dipusatkan pada segi biaya produksi.
Biaya produksi sebagai dasar harga dan nilai: Teori nilai obyektif
ADAM SMITH (1723-1790) menegaskan bahwa nilai (= nilai tukar atau harga) suatu barang diteniukan oleh biaya produksinya. Dalam masyarakat yang masih sangat sederhana, nilai tukar atau harga suatu harang terutama ditentukan oleh banyak-sedikitnya kerja manusia yang telah dicurahkan untuk menghasilkan barang tsb. Tetapi dalam masyarakat yang sudah lebih maju, biaya-biayaproduksi lain harus ikut diperhitungkan pula, yaitu upah tenaga kerja, biaya bahan-hahan. sewa tanah. bunga modal dan laba pengusaha.
DAVID RICARDO (1772-1823) membatasi biaya produksi hanya pada tenaga kerja nianusia saja. Jadi harga suatu harang tergantung dan banyak-sedikitnyakerja manusia yang telah dicurahkan dalarn produksi barang tsb. Ia membedakan antara barang seni dan barang biasa. Nilai harang seni memang ditentukan oleh banyaknya pengaguran barang seni tsb.: makin banyak penggernarnya, makin tinggi nilai dan harganya, karena harang seni tidak dapat diperbanyak. Lain halnya dengan barang biasa yang dapat diproduksi dalarnjumlah yang banyak. Teorinya dikenal dengan nama teori nilai kerja.
Contoh:
Andaikan kita dapat mengukur berapa jumlah jam kerja yang diperlukan untuk produksi agung, beras dan pakaian (kain ). Angka—angka di hawah mi hanya sebagai misal saja:
Produk Jumlah jam kerja yg diperlukan
Jagung (kg) 20
Beras (kg) 10
Kain (meter) 80
Menurut teori ini, jagung dan beras akan dipertukarkan dengan perbandingan 2 kg jagung untuk 1 kg beras. Satu meter kain dapat dijual dengan “harga” 4kg jagung atau 2kg beras. Satu kg beras cukup untuk membayar ½ meter kain. Satu kg jagung dapat ditukar dengan ½ kg beras atau 74 meter kain.
Cara berpikir seperti ini memang masuk di akal pada jaman itu. Karena pada waktu itu tenaga kerja adalah faktor produksi yang utama, peralatan produksi masih serba primitif. dan kehutuhan masyarakat rnasih terbatas pada kebutuhan dasar sandang, pangan dan papan. Lagi pula penggunaan baang masih sangat terhatas. Dalam keadaan seperti itu barang-barang dipertukarkan dengan harga sesuai dengan biaya produksinya.
KARL MARX (1818-1883) mengambil alih teori Ricardo tsh., tetapi lebih diperseinpitlagi. Menurut Marx tenaga kerja merupakan satu-satunya sumher nilai. Nilai dan harga setiap barang ditentukan oleh jumlah kerja (rata-rata) yang telah dicurahkan dalam proses produksinya. Dan itu Marx menarik kesimpulan, hahwa laba (selisih antara harga jual suatu barang dan biaya produksinya, atau yang disebutnya “nilai lebih”)
HENRY CAREY (1793-1879) memperbaiki teori nilai biaya produksi dengan mtnunjukkan hahwa yang penting sebenarnya bukan biaya-biaya yang telah dikeluarkati (= harga histonis). melainkan biaya-biaya yang penlu untuk rnenghasilkan kembali harang yang sama (= biaya reproduksi).
Teori-teori di atas dikenal dengan nama teori nilai obyektif.
Kelemahan teori tsb adalah bahwa hendak menjelaskan terjadinya nilai dan dari satu segi saja, yaitu dan segi biaya produksi atau dan segi produsen saja.
Memang, biaya produksi itu penting dalam penentuan harga jual oleh produsen. tetapi nilai dan harga tidak hanya tergantung dan produsen saja! Sebenarnya mereka pun tahu bahwa kehutuhan dan selera konsumen pentingjuga. Kalau begitu. mengapa mereka membatasi hanya pada segi hiaya saja. Sementara itu segi kegunaan barang sama sekali diabaikan.
READ MORE - Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Sistem Harga

Kamis, 15 November 2012

Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Elastisitas

ELASTISITAS
> PENGERTIAN ELASTISITAS
Kurve permintaan dan penawaran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli dan penjual (dalam hal banyak-sedikitnya jumlah yang mau dibeli atau dijual) terhadap perubahan harga. Dalam masalah reaksi ini dipertanyakan lebih lanjut: berapa besarnya perubahan harga dan berapa besarnya reaksi tsb. Sehingga para para ahli ekonomi memberikan pengertian “ elastisitas permintaan dan penawaran “
ELASTISITAS PERMINTAAN
Inti pengertian permintaan adalah: hubungan antara HARGA suatu barang dengan Jumlah yang mau dibeli. Bentuk kurve permintaan yang turun ke kanan menunjukkan hagaimana reaksi jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga: kalau P naik, Qd Iislru berkurang, sedang kalau P turun, Qd justru bertambah.
Tetapi reaksi konsumen tidak mesti sama untuk pelbagai macam barang. Untuk heherapa macam barang para konsumen sangat peka terhadap perubahan harga, artinya:
1witihahan harga yang kecil saja sudah menyebabkan jumlah yang mau dibeli berkurang hanyak. Tetapi ada juga barang di mana konsumen hampir tidak peka terhadap pertihahan harga: biarpun harga naik, jumlah yang dibeli hampir tidak berkurang. Untuk iiicnyatakan peka-tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga dipergunakan istilah elastisitas, tepatnya elastisitas harga (price elasticity of demand).
PENGERTIAN DAN RUMUS ELASTISITAS PERMINTAAN
Ealastisitas (harga) menunjukkan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal jumlah yang mau dibeli) bila ada peruhahan harga, atau: peka-tidaknya jumluh yang man dibeli terhadap perubahan harga. Maka agar dapat dibandingkan dua-duanya dinyatakan dalam %
Ø Jika konsumen peka terhadap perubahan harga suatu barang, permintaan akan barang itu disebut ELASTIS.
Artinya: perubahan harga yang kecil menyebabkan perubahan yang relatif (lebih) hesar dalam jumlah yang diminta. Misalnya harga naik dengan 10%. Akibatnya jumlah barang yang mau dibeli berkurang dengan % yang lebih besar, misalnya 20%
Ø Jika konsumen kurang peka terhadap perubahan harga suatu barang tertentu, permintaan akan barang itu disebut INELASTIS.
Artinya: meskipun kenaikan harga (relatif) cukup besar. namun jumlah yang mau diheli hampir tidak berkurang; sedang kalau harga barang turun, jumlah yang diminta hampir tidak bertamhah.
Misalnya harga turun 10% menyebabkan pertambahan dalam jumlah yang diminta relatif lebih kecil, misalnya hanya 5%. Hal mi terutama terjadi pada barang-barang kehutuhan hidup pokok seperti beras, garam, dli.
Rumus elastisitas permintaan
Elaslisitas permintaan dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu angka yang di%chiII koelisien elastisitas. Besar-kecilnya koefisien elastisitas permintaan dapat diIiiliiiig dengan hantuan suatu rumus yang sederhana.
Rumus umum untuk elastisitas permintaan adalah sbb:
   
Dibawah ini contoh perhitungan koefisien elastisitas permintaan.
Sebagai contoh kita perbandingkan permintaan akan dua macam barang, yaitu obat nyamuk dan teh hungkus.

Untuk mcmpermudah pcrbandingannya, kedua barang tersehut digambarkan kurve permintaannya dalam satu grafik.. Kemudian kita hitung elastisitas pcrinintaan,misalnya apa yang terjadi dengan jumlah yang diminta (Qd) kalau harga naik dariRp 200,- menjadi Rp 300,-. Perhatikan cara kerjanya!
    
 
READ MORE - Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Elastisitas

Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Perubahan Dalam Penawaran

Perubahan Dalam Penawaran
Ø Kurve Penawaran Tertentu selalu digambarkan dengan Anggapan “ Cateris Paribus “ (bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah )
Ø Yang dianggap sama Dalam Hal ini :
1. Jumlah Produsen di Pasar
> Jika jumlah Produksen Bertambah, penawaran total juga akan bertambah , pada tingkat harga yang berlaku, lebih banyak barang/ jasa yang ditawarkan untuk dijual di pasaran. Atau kalau harga pasar turun karena persaingan antara produksen tsb, jumlah yang sama mau dijual juga meskipun pada harga yang lebih rendah.
2. Harga Faktor-Faktor Produksi
>>Bersama dengan Tehnik Produkssi, Harga Faktor-Faktor Produksi merupakan input dalam proses produksi, menentukan biaya produksi. Misalnya jika harga bahan baku turun, maka produksen :
- dapat menjual (menghasilkan) lebih banyak pada tingkat harga yang sama dan /atau.
- dapat menghasilkan dan menjual jumlah yang sama pada harga yang lebih rendah, ini berarti penawaran bertambah dan kurve supply bergeser ke kanan kebawah.

Sebaliknya jika harga bahan-bahan dan input-input lainnya naik, sehingga biaya produksi bertambah, maka :
- Jumlah barang yang sama hanya akan dijual pada harga lebih tinggi
- Pada tingkat harga yang sama jumlah yang ditawarkan lebih sedikit.
Ini berarti penawaran berkurang, dan kurve supply bergeser ke kiri atas. Lihat kurve B
3. Harga Barang-barang Lain :
Jika berubah, penawaran barang tertentu mungkin bertambah, mungkin berkurang, tergantung jenis barang dan hubungannya satu sama lain (barang pengganti, barang pelengkap atau barang lepas.
4. Harapan atau perkiraan para produksen/penjual tentang masa yang akan datang.
a. Jika diperkirakan harga akan naik, apakah para penjual segera akan menjual seluruh persediannya ? (Jawab : Tidak, bahkan sebaliknya, banyak yang akan menahan barangnya, menunggu kenaikan harga < dan akibatnya harga memang akan naik >
b. Jika diperkirakan harga akan Turun, apakah para penjual tidak akan menjual seluruh persediannya ? (Jawab : Tidak, bahkan sebaliknya, banyak yang akan menjual semua barang persediannya selama harga belum merosot < dan akibatnya harga memang akan merosot/turun >
READ MORE - Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Perubahan Dalam Penawaran

Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Pendekatan Marginal Utility

PENDEKATAN MARGINAL UTILITY
Perilaku konsumen bisa diterangkan dengan menggunakan pendekatan marginal utility sebagai berikut:
(a) Utility bisa diukur dengan uang, dan
(b) Hukum Gossen (law of diminishing marginal utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tam­bahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun, dan
(c) Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
Perhatikan perbedaan antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marjinal (marginal utility).

Pada Gambar 1 marginal utility diatas :
1. Dari konsumsi suatu barang X , Semakin banyak barang X yang dikonsumsikan, semakin kecil marginal utility yang diperoleh dari barang X yang terakhir dikonsumsikan [anggapan (b) di atas].
2. Bila harga barang X adalah OPx, maka pada tingkat konsumsi yang lebih rendah dari 0X 3, tingkat kepuasan total (total utility) konsumen belum mencapai maksimum. Misalnya pada tingkat konsumsi OX1, maka setiap tambahan pembelian 1 (satu) unit X akan memberikan tambahan kepuasan (yang dinilai dengan uang) sebesar X1 B sedangkan pengorbanan (berupa pembayaran harga) untuk 1 unit tersebut adalah hanya X1 A ( = OPx).
Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB bila konsumen membeli lebih banyak X. Oleh sebab itu masih menguntungkan baginya apabila ia menambah pembelian barang X.
3. Sebaliknya, pada tingkat konsumsi lebih besar dari OX 3 maka kepuasan total konsumen juga tidak maksimum. Misalnya pada imgkat konsumsi OX2, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari pembelian 1 (satu) unit terakhir dari barang X hanya sebesar X2E, sedangkan pengorbanan konsumen adalah sebesar X2D (= OPx); jadi
4. Akan menambah kepuasan total konsumen bila ia mengurangi tingkat konsumsi (pembeliannya). Konsumen akan mencapai kepuasan total yang maksimum pada tingkat konsumsi (pembelian) di mana pengorbanan untuk pembelian unit terakhir dari barang tersebut (yang tidak lain adalah harga unit terakhir tersebut) adalah sama dengan kepuasan tambahan yang didapatkan dari unit terakhir tersebut.
Kepuasan total maksimum tercapai bila :

Penjelasannya :
1. Bila seandainya harga barang X naik dari OPx menjadi OPx, maka untuk mencapai posisi kepuasan total yang maksimum (atau sering disebut posisi equilibrium konsumen), konsumen akan me-milih tingkat konsumsi (pembelian) sebesar OX4 (yang lebih kecil dari OX3). Jadi perilaku konsumen yang dinyatakan oleh Hukum Permintaan terbukti.
2. Perhatikan bahwa dengan pendekatan marginal utility ini, kurva Marginal Utility (yang diukur dengan uang) tidak lain adalah kurva permintaan konsumen, karena menunjukkan tingkat pembeliannya (atau jumlah yang ia minta) pada berbagai tingkat harga.
Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapa macam barang yang dibeli, maka posisi equilibrium konsumen adalah :

1. Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumen mempunyai uang (atau penghasilan atau “budget” yang cukup untuk dibelanjakan untuk setiap barang sampai marginal utility setiap barang sama dengan harga masing-masing barang.
2. Bila kita menganggap suatu kasus yang lebih realistis di mana konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untuk membeli barang-barang sampai pada tingkat MU = P untuk setiap barang, maka bisa dibuktikan bahwa dengan uang yang ter-batas tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi bila ia mengalokasikan pembelanjaannya sehingga dipenuhi persyaratan tersebut :

Syarat ini disebut equilibrium konsumen dengan constraint. (Yaitu dengan pembatasan jumlah uang yang dipunyai).
Dalam kasus banyak barang ini pun kita bisa menunjukkan bahwa Hukum Permintaan berlaku bagi masing-masing barang (X, Y,Z dan seterusnya).

READ MORE - Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Pendekatan Marginal Utility

Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Mekanisme Harga Dan Sistem Pasar

Mekanisme harga dan Sistem Pasar
Semua anggota Masyarakat terlibat dalam dua sektor yaitu :
1. Sektor proses produksi
2. Sektor rumah tangga.
Transaksi antara kedua sektor tersebut terjadi di dua pasar :
1. Pasar hasil produksi (atau pasar output)
Di pasar output produsen bertemu konsumen dan harga dari berbagai macam barang ditentukan. Gerak harga-harga output ini memecahkan masalah WHAT.
2. Pasar faktor produksi (atau pasar input).
Di pasar input, sektor produksi berperan sebagai “konsumen” faktor produksi dan sektor rumah tangga sebagai “penjual” faktor produksi (karena semua penduduk tinggal di sektor rumah tangga, maka semua pemilik faktor produksi ada di sana). Harga berbagai faktor produksi ditentukan di pasar ini. Gerak harga faktor produksi mempunyai dua fungsi:
a. Memberi petunjuk kepada produsen bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi agar biaya produksi serendah mungkin (masalah HOW).
b. Menunjukkan beberapa imbalan (per unit faktor produksi) yang diberikan kepada para pemilik faktor produksi (masalah FOR WHOM).
Perlu diperhatikan serta diingat di sini , adalah :
1. Bahwa mekanisme harga bisa memecahkan semua itu secara otomatis. Tidak ada perencanaan lebih dulu.
2. Masing-masing warga masyarakat bertindak sendiri-sendiri, tetapi hasil akhir dari semua tindakan-tindakan yang tidak terkoordinir itu akan membuat semrawutnya harga di pasaran.
Pemecahan tiga masalah ekonomi pokok dari masyarakat adalah adanya mekanisme pasar. Karena :
1. mekanisme ini bisa memecahkan ketiga masalah ekonomi pokok yang dihadapi masyarakat dengan biaya yang sangat murah.
2. Tidak perlu masyarakat menggaji birokrat-birokrat untuk menghitung dan merencanakan berapa masing-masing barang yang harus diproduksikan, bagaimana dan untuk siapa.
Pada masyarakat industri modern, proses produksi selalu dilakukan dengan menggunakan alat-alat, mesin dan barang-barang modal. Akibat tersebut menimbulkan :
1. Penggunaan Barang-barang modal dalam proses produksi menaikkan produktivitas.
2. Semakin banyak barang-barang modal yang digunakan maka akan semakin tinggi produktivitas masyarakat tersebut.
3. Barang-barang modal dalam masyarakat akan semakin banyak bila masyarakat tersebut tidak memakai habis (atau tidak mengkonsumsi seluruh) barang-barang hasil produksi yang dihasilkan tiap tahun.
4. Setiap aktivitas Produksi setiap tahunnya harus diarahkan pada produksi barang-barang modal;
5. Barang-barang ini disisihkan untuk ditambahkan pada stok barang-barang modal yang telah ada di dalam masyarakan atau di investasikan.
Mekanisme harga juga mampu memecahkan masalah penentuan berapa bagian dari hasil produksi total yang dikonsumsikan. Masalah ini dipecahkan melalui gerakan harga faktor produksi modal (kapital), yaitu tingkat bunga.
1. Bila tingkat bunga naik maka warga masyarakat akan bersedia menyisihkan lebih banyak dari penghasilannya untuk dipinjamkan (Ditabung di bank) kepada produsen-produksen ( Kredit ke bank) untuk memperluas pabrik-pabriknya, yaitu dengan penambahan barang-barang modal investasinya, karena mendapat imbalan berupa bunga yang lebih tinggi.
2. Sebaliknya bila tingkat bunga menurun maka warga masyarakat akan membelanjakan penghasilannya sebagai barang produktif, diperjual belikan.
Ø Keberadaan tingkat bunga akan menentukan berapa besar konsumsi dan seberapa besarnya investasi.
Ø karena besarnya investasi menentukan besarnya kenaikan produktivitas.
Ø Kenaikan produktivitas; menentukan besarnya kenaikan prosuksi ini berarti meningkatkan produksi masyarakat yang menimbulkan kenaikan penghasilan masyarakat.
# Maka tingkat bunga menentukan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa mekanisme harga memecahkan masalah ekonomi pokok yang keempat yaitu seberapa cepat perekonomian akan tumbuh atau masalah HOW FAST
PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA
Mekanisme harga dikatakan mampu memecahkan semua permasalahan ekonomi. Namun untuk masalah-masalah ekonomi penting tertentu, Mekanisme harga tidak bisa memecahkan permasalahan dengan baik. Masalah-masalah Ekonomi lainya di mana mekanisme harga tidak memecahkan masalah ekonomi dengan baik yaitu :
a. Distribusi pendapatan.
Mekanisme harga tidak selalu bisa menjamin dipecahkannya masalah FOR WHOM secara “adil”.
b. Ketidaksempurnaan pasar
Apabila terdapat perbedaan yang menyolok dalam hal kekuatan ekonomi antara pihak-pihak yang bertransaksi di pasar, maka harga yang terbentuk tidak mencerminkan prioritas masyarakat secara wajar, sehingga masalah WHAT dan HOW tidak bisa dipecahkan dengan baik.
c. Barang-barang kolektif
Ada barang-barang yang hanya bisa disediakan secara kolektif oleh masyarakat (misalnya : keamanan, ketertiban hukum, beberapa macam infrastruktur dan sebagainya). Harga pasar bagi barang-barang semacam ini tidak ada, atau kalaupun ada tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Lagi, masalah WHAT untuk barang-barang ini tidak bisa dipecahkan dengan baik oleh mekanisme harga.
d. Eksternalitas
Mekanisme pasar tidak bisa memperhitungkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari kegiatan ekonomi ( misalnya, pengaruh suatu pabrik terhadap lingkungan ).
e. Pengelolaan perekonomian secara makro
Dalam perekonomian Makro Mekanis­me pasar tidak bisa diandalkan untuk menstabilkan gejolak naik turunnya kegiatan ekonomi nasional secara total.
Pada kelima bidang masalah ekonomi ini, mekanisme harga tidak bisa diharapkan menyelesaikan permasalahan ekonomi secara otomatis dengan baik, Di sini perlu tindakan-tindakan yang dirumuskan dan dijalankan secara sadar oleh masyarakat (Negara). Tindakan-tindakan ini disebut perencanaan dalam arti luas. Di luar bidang-bidang ini mekanisme masih efektif.. Dalam kenyataan mekanisme harga dan perencanaan digunakan bersama-sama, karena keduanya saling melengkapi. tentunya Dengan “porsi” yang berbeda-beda bagi masing-masing negara dan bagi waktu yang berbeda).
READ MORE - Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Mekanisme Harga Dan Sistem Pasar

 

Entri Populer

© Copyright 2012.Materi Kuliah: November 2012 | Template by Yasrida