Pertemuan ke-13
Topik: Produksi, operasi dan
produktivitas
Tujuan: Mahasiswa memahami istilah
produksi, manajemen operasi, proses operasi, kegiatan perencanaan operasi, dan
alat pengendalian proses operasi.
Pokok Bahasan:
1. Menerangkan
istilah produksi atau operasi
2. Menjelaskan empat
jenis utilitas yang diberikan oleh produksi
3. Menjelaskan manajemen
operasi
4. Menjelaskan proses
operasi
5. Menjelaskan perbedaan
operasi jasa dan manufaktur
6. Mengenali
faktor-faktor yang terlibat dalam perencanaan operasi
7. Menjelaskan
penjadwalan dan pengendalian operasi
Tugas: Studi Kasus “Mengapa Kaca
Berwarna Merah Mawar Menyebabkan Kepusingan dalam Organisasi”
Buku Rujukan: Introduction to Business,
Griffin, W.R / Ch.14
Deskripsi:
1. Menjelaskan istilah produksi atau
operasi
Anda akan selalu
bertemu dengan kegiatan bisnis yang menyediakan barang dan jasa bagi pelanggan.
Anda terbangun di pagi hari karena siaran dari stasiun radio kesukaan anda.
Anda membeli Koran sewaktu anda berjalan menuju halte bis, tempat anda menunggu
bis yang anda tumpangi ketika pergi bekerja atau ke sekolah. Dosen Anda,
pengemudi bis, karyawan di toko Ramayana, dan penyiar radio di pagi hari adalah
contoh orang-orang yang bekerja dalam operasi jasa (service operation). Bisnis-bisnis tersebut menyediakan
produk-produk jasa atau produk-produk layanan yang berwujud maupun tidak
berwujud kepada Anda, seperti hiburan, transportasi, pendidikan, dan penyediaan
makanan. Perusahaan yang membuat produk-produk berwujud: radio, koran, bis,
buku terlibat dalam memproduksi barang (goods
production).
Walaupun istilah
produksi secara historis mengacu pada perusahaan yang terlibat dalam produksi
barang-barang, konsep ini sekarang juga mengacu pada jasa. Banyak kebutuhan dan
kenyamanan yang kita perlukan, dari pemadam kebakaran dan perawatan kesehatan
hingga pengantaran surat dan makanan cepat saji, diproduksi oleh operasi jasa.
Secara tradisional, para manajer sektor jasa kurang berfokus pada peralatan dan
teknologi. Sebaliknya mereka lebih menekankan elemen manusia dalam aktivitas
mereka. Mengapa? Karena keberhasilan dan kegagalan perusahaan bergantung pada
hubungan dengan pelanggan selama penyampaian jasa. Karyawan yang berhadapan
langsung dengan pelanggan memiliki kesempatan untuk mempengaruhi perasaan pelanggan
terhadap jasa yang diberikan. Salah satu perbedaan antara produksi dan operasi
jasa adalah keterlibatan pelanggan dalam operasi jasa.
Akan tetapi
dewasa ini, pelanggan semakin terlibat dalam produksi barang dan jasa karena
adanya komunikasi elektronis. Pelanggan dapat berhubungan langsung secara
elektronis ke tempat produksi (pabrik) melalui internet, di mana pesanan mereka
atas telepon selular, musik, hingga mobil dikirimkan dan diterima dalam waktu
yang sangat cepat dan pengiriman secara online.
Pertumbuhan operasi barang dan jasa
Persaingan
global telah mengubah proses produksi menjadi aktivitas bisnis yang cepat dan
rumit. Walaupun pabrik tetap menjadi pusat manufaktur, kondisi pabrik telah
banyak berubah bila dibandingkan dengan kurun waktu kurang lebih satu dasawarsa
yang lalu. Asap, oli, dan kebisingan di banyak perusahaan manufaktur telah
digantikan dengan kilauan mesin berteknologi tinggi, komputer, serta ruangan
bersuh yang bebas kontaminasi dan dapat diatur suhunya.
Perusahaan tidak
lagi terus-menerus menghadapi tuntutan untuk mempertahankan produksi misal,
namun perusahaan sekarang menghadapi perubahan yang tiada henti. Teknologi baru
telah membuat mesin dapat berjalan dengan lebih bersih, lebih cepat, dan lebih
aman, serta dapat beroperasi dalam skala global. Untuk manufaktur online,
mesin-mesin industri dapat masuk ke Internet, menyesuaikan penataan settingnya,
dan membuat keputusan kecil tanpa bantuan manusia. Para karyawan dapat dengan
baik berkomunikasi dengan mesin-mesin dalam perusahaan (melalui internet)
maupun dengan mesin-mesin perusahaan lain (melalui internet). Dengan internet,
para produsen jasa dan barang mengintegrasikan aktivitas produksi dengan
pemasok dan pelanggan jauh.
2. Menjelaskan empat jenis utilitas yang
diberikan oleh produksi
Produk
memberikan bisnis suatu hasil ekonomi: laba, upah, barang yang dibeli dari
perusahaan lain. Produk juga memberikan pelanggan nilai utilitas: kemampuan produk untuk memuaskan keinginan manusia. Ada
empat jenis utilitas berdasarkan produksi: (1) Utilitas waktu. Produksi membuat
produk tersedia ketika pelanggan menginginkannya. (2) Utilitas tempat. Produksi
membuat produk tersedia di mana produk-produk itu nyaman bagi pelanggan. (3)
Utilitas kepemilikan. Produksi membuat produk tersedia untuk dimiliki atau
digunakan oleh pelanggan. (4) Utilitas bentuk. Dengan mengubah bahan baku
menjadi barang jadi, produksi membuat produk menjadi ada.
3. Menjelaskan manajemen operasi
Karena istilah
produksi dalam sejarahnya selalu dikaitkan dengan manufaktur, istilah tersebut
selama beberapa tahun terakhir ini mulai digantikan dengan istilah operasi,
istilah yang mencerminkan produksi jasa maupun barang. Manajemen operasi (produksi)
(operation [production] management) adalah pengarahan dan kendali proses
yang sistematis untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa yang
memiliki nilai dan memberikan manfaat bagi pelanggan. Dalam mengawasi produksi,
persediaan, dan kendali mutu, manajer
operasi (produksi) (operation
[production] manager) bertanggung jawab memastikan bahwa proses operasi
dapat menciptakan nilai dan memberikan manfaat.
Manajer operasi
harus membuat rencana-rencana untuk mengubah sumber daya menjadi produk.
Pertama-tama mereka harus mengumpulkan sumber daya dasar: pengetahuan,
bahan-bahan fisik, peralatan, dan tenaga kerja. Kemudian mereka menggunakannya
secara efektif dalam fasilitas produksi. Sewaktu permintaan terhadap produk
tertentu meningkat, manajer harus menjadwal dan mengawasi kegiatan produksi
produk yang diinginkan. Terakhir mereka juga harus mengendalikan biaya, tingkat
kualitas, persediaan, serta pabrik dan peralatannnya.
Beberapa manajer
operasi bekerja di pabrik; yang lain bekerja di kantor dan di toko. Para petani
juga merupakan manajer operasi. Mereka menciptakan utilitas dengan mengubah
tanah, benih, bahan bakar, dan input-input lain menjadi kacang kedelai, beras,
gandum, susu, hasil bumi, dan output lainnya. Mereka mungkin mempekerjakan
sejumlah pekerja untuk menanam dan memanen, memilih mesin-mesin otomatis atau
beberapa kombinasi antara pekerja dan mesin. Keputusan-keputusan ini
mempengaruhi biaya, peran bangunan dan perlengkapan dalam operasi mereka, serta
kualitas barang-barang yang mereka produksi.
4. Menjelaskan proses operasi
Proses operasi (operation process) adalah serangkaian
metode dan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Ada dua jenis
proses operasi barang:
- Proses analisis (analytic process) merupakan proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
- Proses sintesis (synthetic process) merupakan proses produksi yang mengkombinasikan sumber daya untuk memproduksi barang jadi.
Sedangkan untuk
proses operasi jasa diklasifikasikan menurut tingkat kontak dengan pelanggan:
- Proses kontak tinggi (high contact system). Untuk memberikan layanan dalam sistem kontak tinggi, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem. Perhatikan sistem angkutan umum di daerah Anda. Jasa yang disediakan adalah transportasi, dan sewaktu Anda menggunakan transportasi, Anda menjadi penumpang bis atau kereta api. KRL Jabodetabek menghubungkan daerah-daerah pinggiran kota Jakarta. Seperti sistem transportasi umum lainnya KRL Jabodetabek merupakan sistem kontak tinggi (high contact system): untuk mendapatkan jasa, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem tersebut. Dengan demikian, para manajer KRL Jabodetabek harus memperhatikan, misalnya, kebersihan kereta api dan penampilan stasiunnya.
- Proses kontak rendah (low contact system). Dalam sistem kontak rendah, pelanggan tidak berhubungan langsung dengan penyedia ketika layanan diberikan. Perhatikan operasi proses kliring cek di bank Anda. Pekerja menyortir cek yang telah diuangkan hari itu dan mengirimkan cek-cek tersebut ke bank-bank tempat cek-cek tersebut ditarik. Pelanggan tidak berhubungan dengan bank sewaktu jasa tersebut dilakukan. Mereka menerima jasa – uang mereka ditansfer untuk mengganti cek mereka – tanpa mereka harus menginjakkan kaki ke pusat pemrosesan kliring cek.
5. Menjelaskan perbedaan operasi jasa dan
manufaktur
Baik operasi
jasa maupun operasi manufaktur mengubah bahan-bahan produksi mentah menjadi
produk jadi. Dalam produksi jasa, bahan mentahnya adalah orang yang memiliki
kebutuhan yang belum terpenuhi ataupun pemilikan yang membutuhkan perawatan
atau perbaikan. Dengan demikian “produk jadi” adalah orang yang kebutuhannya
terpenuhi dan kepemilikannya dilayani. Fokus operasi jasa itu berbeda dengan fokus
produksi barang dalam lima hal:
- Karena barang diproduksi dan jasa dilaksanakan, kinerja yang berorientasi pelanggan adalah penting dalam perusahaan jasa.
- Karena kebanyakan produk jasa adalah kombinasi dari barang dan jasa, jasa berfokus pada transformasi proses maupun hasil akhirnya.
- Transaksi jasa mencerminkan tiga kualitas kunci dari produk-produk jasa: tak berwujud, dapat disesuaikan, tidak bisa disimpan.
- Karena operasi jasa sering menyertakan pelanggan sebagai bagian dari proses, para pelanggan dapat secara langsung mempengaruhi proses itu.
- Pemberi jasa tahu bahwa mutu kerja dan mutu jasa tidak selalu merupakan hal yang sama (sebuah mobil yang diperbaiki secara tepat adalah hal yang berbeda dengan mengambilnya kembali tepat pada waktunya).
6. Mengenali faktor-faktor yang terlibat
dalam perencanaan operasi
Perencanaan
operasi berfokus pada pada lima kategori utama:
- Perencanaan kapasitas. Jumlah produk yang dapat diproduksi perusahaan dalam kondisi kerja normal adalah yang dimaksud dengan kapasitas. Dalam jasa kontak rendah, menjaga tingkat persediaan memungkinkan manajer menetapkan kapasitas pada tingkat rata-rata permintaan. Dalam proses kontak tinggi, manajer merencanakan kapasitas untuk memenuhi permintaan paling tinggi.
- Perencanaan lokasi. Dalam perencanaan lokasi, manajer operasi produksi barang mempertimbangkan faktor-faktor seperti kedekatan dengan bahan baku dan pasar; ketersediaan tenaga kerja; biaya energi dan transportasi; peraturan dan pajak; serta kondisi kehidupan masyarakat. Jasa kontak rendah dapat berlokasi dekat atau jauh dari pasokan, tenaga kerja, atau transportasi. Jasa kontak tinggi harus berlokasi dekat pelanggan yang merupakan bagian dari sistem.
- Perencanaan tata ruang. Tata ruang mesin, peralatan, dan pasokan menentukan seberapa cepat perusahaan dapat menanggapi permintaan pelanggan. Dalam produksi barang, tata ruang dapat direncanakan untuk tiga jenis ruang yang berbeda: (i) Fasilitas produktif: bengkel kerja dan peralatan untuk mengubah bahan mentah; (ii) fasilitas nonproduktif: tempat penyimpanan dan pemeliharaan; (iii) fasilitas pendukung: kantor, kamar mandi, tempat parkir, kantin, dan lain-lain. Ada tiga jenis tata ruang untuk fasilitas: tata ruang proses, tata ruang seluler, dan tata letak produk.
- Perencanaan mutu. Standar kualitas mesti dikembangkan untuk kedua produk dan metode bekerja, untuk memastikan hasil yang memuaskan dari proses produksi.
- Perencanaan metode. Bila manajer mengurangi pemborosan dan inefisiensi dengan mengidentifikasi setiap tahap produksidan metode spesifik pelaksanaannya, para manajer mempraktikan perbaikan metode. Bagan alur proses dapat megidentifikasi urutan kegiatan produksi, pergerakan bahan, dan pekerjaan yang dilaksanakan pada setiap tahap. Kemudian alur dapat dianalisis untuk mengidentifikasi kegiatan pemborosan, sumber penundaan, dan inefisiensi lainnya. Analisis alur jasa membantu manajer memutuskan proses mana yang penting dalam jasa. Analisis alur jasa juga membantu mengenali masalah potensial yang dikenal sebagai titik kegagalan.
7. Menjelaskan penjadwalan dan pengendalian
operasi
Penjadwalan operasi. Begitu mengidentifikasi
rencana sumber daya yang dibutuhkan, manajer harus mengembangkan agenda untuk
mendapatkan sumber daya tersebut. Aspek operasi ini disebut penjadwalan. Dalam
produksi barang, jadwal produksi utama menunjukkan produk mana yang akan
diproduksi, kapan produksi akan dilakukan, dan sumber daya apa yang akan
dibutuhkan selama periode tertentu. Untuk membuat penjadwalan proyek khusus,
dua alat khusus digunakan yaitu:
(i) bagan Gantt (Gantt chart). Menggambarkan langkah-langkah yang harus
dijalankan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap langkah.
Manajer mencantumkan semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan, memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah, dan
membandingkan kemajuan proyek dengan bagan tersebut. Jika lebih cepat dari
jadwal, beberapa karyawan bisa dialokasikan untuk mengerjakan proyek lain. Jika
ketinggalan jadwal, pekerja bisa ditambahkan atau penyelesaian bisa ditunda.

(ii) bagan PERT (PERT chart). Menguraikan proyek yang besar ke dalam
langkah-langkah spesifik dan menentukan waktu yang diperlukan untuk menjalankan
langkah-langkah tersebut juga jalur kritis yang harus dilalui guna mencapai
tujuan proyek.

Pengendalian operasi. Begitu jadwal
dibuat, pengendalian operasi menuntut manajer untuk memantau kinerja dengan
membandingkan hasil dengan rencana dan jadwal terinci. Jika jadwal atau standar
mutu tidak tercapai, manajer mengambil tindakan
korektif. Tindak lanjut, pengecekan untuk memastikan bahwa keputusan
yang diambil telah dilaksanakan adalah satu sisi penting dari pengendalian
operasi.
Pengendalian
operasi memuat dua proses yang memastikan bahwa jadwal dan tujuan produksi
memang terpenuhi: (1) Manajemen material. Baik perusahaan jasa maupun
perusahaan yang memproduksi barang sama-sama menggunakan material. Proses
manajemen material tidak hanya mengendalikan, melainkan juga merencanakan dan
mengatur aliran material. Manajemen material bisa berfokus pada rancangan
produk dengan menekankan standardisasi yaitu penggunaan komponen standar dan
seragam. (2) Alat untuk pengendalian proses operasi. Sejumlah alat membantu
manajer mengendalikan operasi: (i) Pelatihan pekerja: Kepuasan pelanggan
berhubungan erat dengan karyawan yang menyediakan jasa. Hal ini terutama
berlaku dalam sistem jasa, yang para karyawannya merupakan penghasil produk
sekaligus tenaga penjual. (ii) Lean system dirancang untuk membuat arus
produksi yang mulus dengan cara mencegah terjadinya inefisiensi, menghilangkan
persediaan yang tidak perlu, dan terus memperbaiki proses produksi. (iii)
Perencanaan kebutuhan material (MRP) berusaha memberikan jumlah bahan yang
tepat pada saat dan tempat yang tepat. MRP menggunakan rancangan material –
“resep” yang merincikan bahan-bahan yang diperlukan, urutan kombinasi,
dan jumlah yang dibutuhkan untuk membuat sejumlah produk. (iv) Pengendalian
mutu adalah manajemen proses operasi yang menjamin barang atau jasa yang
diproduksi memenuhi standar mutu tertentu
Senin, 12 November 2012
|
0
komentar
|
0 komentar:
Posting Komentar