Halaman

Senin, 12 November 2012

Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Biaya Peluang Opportunity Cost

Biaya peluang
Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.
Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam – tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.
Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan implikasi etisnya.
READ MORE - Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Biaya Peluang Opportunity Cost

Materi Kuliah Pengantar Bisnis Memahami Prinsip - Prinsip Akuntansi

Pertemuan ke-15
Topik: Memahami Prinsip-Prinsip Akuntansi

Tujuan: Mahasiswa mengetahui apakah akuntansi, pengguna akuntansi, persamaan akuntansi, laporan keuangan, dan analisis keuangan perusahaan.
Pokok Bahasan:
1. Menjelaskan pengertian dan fungsi akuntansi
2. Menjelaskan pengguna akuntansi
3. Menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi
4. Menjelaskan laporan keuangan
5. Menganalisa rasio-rasio keuangan
Tugas:     Studi Kasus “Data Apa Yang Bisa Di Outsource?”
Buku Rujukan: Introduction to Business, Griffin, W.R / Ch.17

Deskripsi:
1.Menjelaskan pengertian dan fungsi akuntansi
Akuntansi adalah sistem komprehensif untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyampaikan informasi keuangan. Akuntansi mengukur kinerja bisnis dan menerjemahkan ukuran-ukuran tersebut menjadi informasi bagi keputusan manajmen. Akuntansi mempersiapkan laporan kinerja kepada pemilik, masyarakat umum, dan badan-badan pengawas. Untuk menjalankan fungsi-fungsi ini, akuntan mencatat transaksi seperti pajak yang dibayar, penghasilan yang diterima, dan pengeluaran yang terjadi. Mereka juga menganalisis ribuan transaksi itu, akuntan dapat menentukan seberapa baikbisnis dikelola dan seberapa kuat keuangan bisnis tersebut.
Pembukuan (bookkeeping) hanyalah salah satu tahap akuntansi, pencatatan transaksi-transaksi akuntansi. Akuntansi sendiri lebih luas daripada pembukuan karena kauntansi mencakup lebih dari sekedar mencatat informasi.
Karena bisnis terlibat dalam ribuan jenis transaksi, memastikan informasi, keuangan yang dapat diandalkan secara konsisten merupakan keharusan. Ini adalah pekerjaan sistem informasi akuntansi (accounting information system: AIS) prosedur terorganisasi untuk mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan menyimpan informasi keuangan sehingga dapat digunakan dalam laporan akuntansi dan manajemen. Sistem tersebut mencakup seluruh orang, laporan, komputer, prosedur, dan sumber daya untuk menyusun untuk menyusun transaksi-transaksi keuangan.
2. Menjelaskan pengguna akuntansi
Terdapat beragam pengguna informasi akuntansi:
·         Manajer bisnis menggunakan informasi akuntansi untuk mengembangkan rencana dan tujuan, menetapkan anggaran, dan mengevaluasi prospek di masa mendatang.
·         Karyawan dan serikat kerja menggunakan informasi akuntansi untuk merencanakan dan menerima kompensasi dan tunjangan seperti kesehatan, asuransi, cuti, dan pensiun.
·         Investor dan kreditor menggunakan informasi akuntansi untuk mem[erkirakan pengembalian bagi pemegang saham, menentukan prospek pertumbuhan, dan memutuskan apakah perusahaan memiliki resiko kredit yang baik.
·         Otoritas pajak menggunakan informasi akuntansi untuk merencanakan pemasukan pajak, menentukan utang pajak (tax liabilities)dari perseorangan dan bisni, dan memastikan bahwa jumlah yang tepat dibayar pada waktu yang tepat.
·         Badan pengawas pemerintah bergantung pada informasi akuntasi untuk memenuhi tugas mereka terhadap masyarakat. Securities and Exchange (SEC), misalnya, meminta prusahaan untuk menyerahkan berkas keuangan sehingga calon investor memiliki informasi yang benar mengenai status keuangan perusahaan.
3. Menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi
Seluruh akuntan bergantung pada pembukuan untuk mendaftarkan dan menelusuri transaksi bisnis. Yang mendasari sluruh prosedur pembukuan adalah dua konsep utama dari akuntansi: persaman akuntansi dan akuntansi berpasangan.
Persamaan Akuntansi
Pada berbagai waktu dalam setahun, para akuntan menggunakan persamaan berikut untuk menyeimbangkan data menyangkut transaksi keuangan:
Aset (assets) atau aktiva adalah setiap sumber daya ekonomi yang diharapkan bermanfaat bagi perusahaan atau orang yang memilikinya. Aset mencakup tanah, gedung, peralatan, persediaan, pembayaran yang ditangguhkan perusahaan (piutang dagang). Kewajiban (liabilities) adalah hutang yang dimiliki perusahaan terhadap pihak luar.
Ekuitas pemilik (owners equity) berkaitan dengan jumlah uang yang akan diterima pemiliknya apabila mereka menjual seluruh aset perusahaan dan membayar seluruh kewajibannya.
Akuntansi Berpasangan.
Ketika bisnis anda membeli persediaan dengan uang tunai, anda akan mengurangi kas anda dan meningkatkan persediaan anda. Sama halnya, apabila anda membeli pasokan dengan kredit, anda akan meningkatkan pasokan anda dan meningkatkan utang usaha anda. Jika anda menginvestasikan lebih banyak uang dalam bisnis anda, anda akan meningkatkan kas perusahaan dan meningktakan ekuitas pemilik anda. Dengan kata lain, setiap transaksi mempengaruhi dua akun. Oleh karena itu akuntan menggunakan sistem akuntansi berpasangan (double entry accounting system) untuk mencatat pengaruh ganda dalam setiap transaksi. Praktik ini juga menjaga persamaan akuntansi selalu seimbang.

4. Menjelaskan laporan keuangan
Tugas akuntasi adalah untuk merangkum hasil-hasil dari transaksi perusahaan dan mengeluarkan laporan untuk membantu para manajer membuat keputusan. Salah satu laporan yang paling penting adalah laporan keuangan (financial statement), yang terbagi dalam tiga kategori: neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
·         Neraca
Neraca (balance sheet) memberikan informasi rinci mengenai faktor-faktor persamaan akuntansi: aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Karena neraca juga, memperlihatkan kondisi keuangan perusahaan pada satu waktu tertentu, neraca kadang kala disebut sebagai laporan posisi keuangan.
Aset/Aktiva. Seperti yang telah kita lihat adalah setiap sumber daya ekonomis yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan untuk mendapatkan keuntungan dikemudian hari. Dari sudut pandang akuntansi, sebagian besar perusahaan memiliki tiga jenis aset: aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva tak berwujud.
Kewajiban. Seperti aktiva, kewajiban (liabilities) sering kali dipisahkan ke dalam beberapa kategori. Kewajiban lancar (current liabilities)merupakan utang yang harus dibayarkan dalam satu tahun ke depan. Kewajiban lancar ini mencakup utang dagang (accounts payable) tagihan-tagihan bahan yang belum dibayar kepada pemasok, begitu juga gaji dan pajak yang harus dibayarkan pada satu tahun ke depan.
Ekuitas pemilik. Bagian akhir dari neraca memperlihatkan ekuitas pemilik (owners equity) terbagi dalam saham biasa, modal disetor, dan laba ditahan. Modal disetor (paid in capital) adalah tambahan uang yang diinvestasikan dalam perusahaan oleh para pemiliknya. Laba ditahan (retained earnings) adalah laba bersih yang disimpan perusahaan alih-alih dibayarkan sebagai deviden kepada para pemegang saham.
·         Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi (income statement) kadang-kadang disebut sebagai profit-and-loss statement karena deskripsinya mengenai pendapatan dan beban tercantum dalam bentuk angka yang memperlihatkan laba atau rugi tahunan perusahaan. Dengan kata lain,
Laporan laba rugi dibagi dalam tiga kategori utama: pendapatan, harga pokok penjualan, dan beban operasi.
Pendapatan (revenue) dana yang dialirkan kepada bisnis dari penjualan barang atau jasa. Harga pokok penjualan (cost of goods sold) memperlihatkan biaya untuk mendapatkan bahan-bahan untuk membuat produk yang dijual suatu perusahaan selama tahun berjalan. Laba kotor atau margin kotor (gross profit/gross margin)(Margin Kotor) pendapatan dari barang-barang yang dijual dikurangi harga pokok penjualan. Beban operasi (operating expense) biaya-biaya, selain daripada harga pokok penjualan, yang terjadi selama memproduksi suatu barang atau jasa.  Laba operasi (operating income)membandingkan laba kotor dari operasi bisnis terhadap beban operasi (operating expense). Laba bersih (net income) membandingkan laba kotor dikurangi beban operasi dan pajak pendapatan.


·         Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (statement of cash flows) menjabarkan pendapatan dan pembayaran uang kas perusahaan setiap tahunnya. Karena laporan arus kas menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan untuk menciptakan dan menggunakan uang secara mendetail, beberapa investor dan kreditor mengangapnya sebagai salah satu laporan paling penting. Sebuah laporan arus kas menunjukkan dampak kas dari tiga aspek bisnis: aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan.
Arus kas dari operasi. Bagian dari laporan ini berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan: transaksi uang tunai yang terjadi dalam pembeliaan dan penjualan barang-barang dan jasa.
Arus kas dari investasi. Bagian ini melaporkan kas neto (net cash) yang digunakan atau disediakan oleh investasi. Hal ini mencakup pendapatan dan pembayaran uang tunai dari pembelian dan penjualan saham, obligasi, proprti, peralatan, dan aset-aset produktif lainnya.
Arus kas dari pembiayaan. Bagian terakhir melaporkan kas neto dari seluruh aktivitas pndanaan, mencakup arus kas masuk (cash inflows) dari peminjaman atau pengeluaran saham berikut kas keluar (outflows) untuk pembayaran deviden dan pembayaran kembali uang yang dipinjam.
5. Menganalisis rasio keuangan
Laporan keuangan mencerminkan banyaknya informasi, tetapi apa arti semua ini? Bagaimana, misalnya, laporan dapat membantu investor memutuskan saham mana yang akan dibeli atau membantu manajer memutuskan apakah akan meminta kredit? Laporan memberikan sejumlah data, yang dapat diterapkan menjadi berbagai rasio (angka-angka yang dapat diperbandingkan). Rasio-rasio ini kemudian dapat digunakan untuk menganalisis kesehatan keuangan perusahaan, dan juga dapat digunakan untuk memeriksa kemajuan perusahaan dengan cara membandingkan laporan saat ini dengan yang sebelumnya.
Berdasarkan pada apa yang mereka ukur, rasio biasanya dikelompokkan menjadi tiga klasifikasi utama:
  • Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas Jangka Pendek
Rasio solvabilitas jangka pendek mengukur likuiditas relatif perusahaan dan juga kemampuan untuk membayar utang yang segera jatuh tempo. Jadi semakin tinggi rasio likuiditas perusahaan, semakin rendah resiko bagi investor.
Rasio Lancar (current ratio) adalah rasio solvabilitas yang menentukan kelayakan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dengan cara mengukur kemampuannya untuk membayar kewajiban lancar. Rasio lancar dianggap memuaskan apabila sama dengan atau lebih tinggi dari 2:1 yaitu, apabila aktiva lancar dua kali lipat atau lebih dari kewajiban lancar. Rasio yang lebih kecil dapat mengindikasikan bahwa perusahaan akan mengalami kesukaran dalam membayar tagihannya. Akan tetapi, rasio yang lebih besar dapat menyiratkan bahwa aset tidak digunakan secara produktif dan harus diinvestasikan ke tempat lain.
Modal kerja (working capital) adalah perbedaan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar suatu perusahaan.
Rasio Solvabilitas Jangka Panjang
Untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, perusahaan harus mampu memenuhi utang-utang jangka pendek (berjalan) dan utang jangka panjangnya. Utang yang terakhir disebut ini biasanya mencakup pembayaran bunga. Perusahaan yang tidak dapat memenuhinya berada pada kondisi yang berbahaya yang dapat mengakibatkan keruntuhan atau pengambilalihan resiko yang membuat para kreditor dan investor berhati-hati.
Rasio Utang Terhadap Ekuitas (debt to owner’s equity ratio) adalah rasio solvabilitas yang menjabarkan sberapa banyak perusahaan melakukan pendanaan melalui uang pinjaman.
  • Rasio Profitabilitas
Penting untuk mengetahui apakah perusahaan sanggup membayar utang jangka panjang maupun jangka pendek, tetapi resiko saja tidaklah cukup untuk menjadi basis bagi keputusan investasi. Para investor juga menginginkan beberapa ukuran mengenai perolehan yang dapat mereka harapkan. Pengembalian atas ekuitas dan laba per saham merupakan dua rasio profitabilitas yang sering digunakan.
Pengembalian Atas Ekuitas adalah rasio profitabilitas yang mengukur laba yang diperoleh untuk setiap dolar yang diinvestasikan
Laba per Saham adalah rasio profitabilitas yang mengukur besarnya dividen yang dapat dibayarkan suatu perusahaan kepada para pemegang sahamnya.
  • Rasio Aktivitas
Efisiensi dalam penggunaan sumber daya perusahaan berkaitan dengan profitabilitas. Jadi, sebagai seorang calon investor, Anda ingin mengetahui perusahaan mana yang “mendapatkan lebih banyak hasil” dari sumber dayanya. Rasio aktivitas mengukur efisiensi ini. Sebagai contoh, katakanlah ada dua perusahaan yang menggunakan sumber daya atau aset dengan jumlah yang sama. Apabila perusahaan A menghasilkan lebih banyak laba atau penjualan, perusahaan tersebut lebih efisien dan memiliki rasio aktivitas yang lebih baik.
Rasio Perputaran Persediaan (inventory turn over ratio) adalah rasio aktivitas yang mengukur rata-rata jumlah persediaan dijual dan diisi kembali selama setahun. Perputaran persediaan yang tinggi berarti operasi yang efisien.
READ MORE - Materi Kuliah Pengantar Bisnis Memahami Prinsip - Prinsip Akuntansi

Materi Kuliah Pengantar Bisnis Produksi, Operasi Dan Produktivitas

Pertemuan ke-13
Topik: Produksi, operasi dan produktivitas
Tujuan: Mahasiswa memahami istilah produksi, manajemen operasi, proses operasi, kegiatan perencanaan operasi, dan alat pengendalian proses operasi.
Pokok Bahasan:
1. Menerangkan istilah produksi atau operasi
2. Menjelaskan empat jenis utilitas yang diberikan oleh produksi
3. Menjelaskan manajemen operasi
4. Menjelaskan proses operasi
5. Menjelaskan perbedaan operasi jasa dan manufaktur
6. Mengenali faktor-faktor yang terlibat dalam perencanaan operasi
7. Menjelaskan penjadwalan dan pengendalian operasi

Tugas: Studi Kasus “Mengapa Kaca Berwarna Merah Mawar Menyebabkan Kepusingan dalam Organisasi”
Buku Rujukan: Introduction to Business, Griffin, W.R / Ch.14
Deskripsi:
1. Menjelaskan istilah produksi atau operasi
Anda akan selalu bertemu dengan kegiatan bisnis yang menyediakan barang dan jasa bagi pelanggan. Anda terbangun di pagi hari karena siaran dari stasiun radio kesukaan anda. Anda membeli Koran sewaktu anda berjalan menuju halte bis, tempat anda menunggu bis yang anda tumpangi ketika pergi bekerja atau ke sekolah. Dosen Anda, pengemudi bis, karyawan di toko Ramayana, dan penyiar radio di pagi hari adalah contoh orang-orang yang bekerja dalam operasi jasa (service operation). Bisnis-bisnis tersebut menyediakan produk-produk jasa atau produk-produk layanan yang berwujud maupun tidak berwujud kepada Anda, seperti hiburan, transportasi, pendidikan, dan penyediaan makanan. Perusahaan yang membuat produk-produk berwujud: radio, koran, bis, buku terlibat dalam memproduksi barang (goods production).
Walaupun istilah produksi secara historis mengacu pada perusahaan yang terlibat dalam produksi barang-barang, konsep ini sekarang juga mengacu pada jasa. Banyak kebutuhan dan kenyamanan yang kita perlukan, dari pemadam kebakaran dan perawatan kesehatan hingga pengantaran surat dan makanan cepat saji, diproduksi oleh operasi jasa. Secara tradisional, para manajer sektor jasa kurang berfokus pada peralatan dan teknologi. Sebaliknya mereka lebih menekankan elemen manusia dalam aktivitas mereka. Mengapa? Karena keberhasilan dan kegagalan perusahaan bergantung pada hubungan dengan pelanggan selama penyampaian jasa. Karyawan yang berhadapan langsung dengan pelanggan memiliki kesempatan untuk mempengaruhi perasaan pelanggan terhadap jasa yang diberikan. Salah satu perbedaan antara produksi dan operasi jasa adalah keterlibatan pelanggan dalam operasi jasa.
Akan tetapi dewasa ini, pelanggan semakin terlibat dalam produksi barang dan jasa karena adanya komunikasi elektronis. Pelanggan dapat berhubungan langsung secara elektronis ke tempat produksi (pabrik) melalui internet, di mana pesanan mereka atas telepon selular, musik, hingga mobil dikirimkan dan diterima dalam waktu yang sangat cepat dan pengiriman secara online.
Pertumbuhan operasi barang dan jasa
Persaingan global telah mengubah proses produksi menjadi aktivitas bisnis yang cepat dan rumit. Walaupun pabrik tetap menjadi pusat manufaktur, kondisi pabrik telah banyak berubah bila dibandingkan dengan kurun waktu kurang lebih satu dasawarsa yang lalu. Asap, oli, dan kebisingan di banyak perusahaan manufaktur telah digantikan dengan kilauan mesin berteknologi tinggi, komputer, serta ruangan bersuh yang bebas kontaminasi dan dapat diatur suhunya.
Perusahaan tidak lagi terus-menerus menghadapi tuntutan untuk mempertahankan produksi misal, namun perusahaan sekarang menghadapi perubahan yang tiada henti. Teknologi baru telah membuat mesin dapat berjalan dengan lebih bersih, lebih cepat, dan lebih aman, serta dapat beroperasi dalam skala global. Untuk manufaktur online, mesin-mesin industri dapat masuk ke Internet, menyesuaikan penataan settingnya, dan membuat keputusan kecil tanpa bantuan manusia. Para karyawan dapat dengan baik berkomunikasi dengan mesin-mesin dalam perusahaan (melalui internet) maupun dengan mesin-mesin perusahaan lain (melalui internet). Dengan internet, para produsen jasa dan barang mengintegrasikan aktivitas produksi dengan pemasok dan pelanggan jauh.
2. Menjelaskan empat jenis utilitas yang diberikan oleh produksi
Produk memberikan bisnis suatu hasil ekonomi: laba, upah, barang yang dibeli dari perusahaan lain. Produk juga memberikan pelanggan nilai utilitas: kemampuan produk untuk memuaskan keinginan manusia. Ada empat jenis utilitas berdasarkan produksi: (1) Utilitas waktu. Produksi membuat produk tersedia ketika pelanggan menginginkannya. (2) Utilitas tempat. Produksi membuat produk tersedia di mana produk-produk itu nyaman bagi pelanggan. (3) Utilitas kepemilikan. Produksi membuat produk tersedia untuk dimiliki atau digunakan oleh pelanggan. (4) Utilitas bentuk. Dengan mengubah bahan baku menjadi barang jadi, produksi membuat produk menjadi ada.
3. Menjelaskan manajemen operasi
Karena istilah produksi dalam sejarahnya selalu dikaitkan dengan manufaktur, istilah tersebut selama beberapa tahun terakhir ini mulai digantikan dengan istilah operasi, istilah yang mencerminkan produksi jasa maupun barang. Manajemen operasi (produksi) (operation [production] management) adalah pengarahan dan kendali proses yang sistematis untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa yang memiliki nilai dan memberikan manfaat bagi pelanggan. Dalam mengawasi produksi, persediaan, dan kendali mutu, manajer operasi (produksi) (operation [production] manager) bertanggung jawab memastikan bahwa proses operasi dapat menciptakan nilai dan memberikan manfaat.
Manajer operasi harus membuat rencana-rencana untuk mengubah sumber daya menjadi produk. Pertama-tama mereka harus mengumpulkan sumber daya dasar: pengetahuan, bahan-bahan fisik, peralatan, dan tenaga kerja. Kemudian mereka menggunakannya secara efektif dalam fasilitas produksi. Sewaktu permintaan terhadap produk tertentu meningkat, manajer harus menjadwal dan mengawasi kegiatan produksi produk yang diinginkan. Terakhir mereka juga harus mengendalikan biaya, tingkat kualitas, persediaan, serta pabrik dan peralatannnya.
Beberapa manajer operasi bekerja di pabrik; yang lain bekerja di kantor dan di toko. Para petani juga merupakan manajer operasi. Mereka menciptakan utilitas dengan mengubah tanah, benih, bahan bakar, dan input-input lain menjadi kacang kedelai, beras, gandum, susu, hasil bumi, dan output lainnya. Mereka mungkin mempekerjakan sejumlah pekerja untuk menanam dan memanen, memilih mesin-mesin otomatis atau beberapa kombinasi antara pekerja dan mesin. Keputusan-keputusan ini mempengaruhi biaya, peran bangunan dan perlengkapan dalam operasi mereka, serta kualitas barang-barang yang mereka produksi.
4. Menjelaskan proses operasi
Proses operasi (operation process) adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Ada dua jenis proses operasi barang:
  1. Proses analisis (analytic process) merupakan proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
  2. Proses sintesis (synthetic process) merupakan proses produksi yang mengkombinasikan sumber daya untuk memproduksi barang jadi.
Sedangkan untuk proses operasi jasa diklasifikasikan menurut tingkat kontak dengan pelanggan:
  1. Proses kontak tinggi (high contact system). Untuk memberikan layanan dalam sistem kontak tinggi, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem.  Perhatikan sistem angkutan umum di daerah Anda. Jasa yang disediakan adalah transportasi, dan sewaktu Anda menggunakan transportasi, Anda menjadi penumpang bis atau kereta api. KRL Jabodetabek menghubungkan  daerah-daerah pinggiran kota Jakarta. Seperti sistem transportasi umum lainnya KRL Jabodetabek merupakan sistem kontak tinggi (high contact system): untuk mendapatkan jasa, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem tersebut. Dengan demikian, para manajer KRL Jabodetabek harus memperhatikan, misalnya, kebersihan kereta api dan penampilan stasiunnya.
  2. Proses kontak rendah (low contact system). Dalam sistem kontak rendah, pelanggan tidak berhubungan langsung dengan penyedia ketika layanan diberikan. Perhatikan operasi proses kliring cek di bank Anda. Pekerja menyortir cek yang telah diuangkan hari itu dan mengirimkan cek-cek tersebut ke bank-bank tempat cek-cek tersebut ditarik. Pelanggan tidak berhubungan dengan bank sewaktu jasa tersebut dilakukan. Mereka menerima jasa – uang mereka ditansfer untuk mengganti cek mereka – tanpa mereka harus menginjakkan kaki ke pusat pemrosesan kliring cek.
5. Menjelaskan perbedaan operasi jasa dan manufaktur  
Baik operasi jasa maupun operasi manufaktur mengubah bahan-bahan produksi mentah menjadi produk jadi. Dalam produksi jasa, bahan mentahnya adalah orang yang memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi ataupun pemilikan yang membutuhkan perawatan atau perbaikan. Dengan demikian “produk jadi” adalah orang yang kebutuhannya terpenuhi dan kepemilikannya dilayani. Fokus operasi jasa itu berbeda dengan fokus produksi barang dalam lima hal:
  1. Karena barang diproduksi dan jasa dilaksanakan, kinerja yang berorientasi pelanggan adalah penting dalam perusahaan jasa.
  2. Karena kebanyakan produk jasa adalah kombinasi dari barang dan jasa, jasa berfokus pada transformasi proses maupun hasil akhirnya.
  3. Transaksi jasa mencerminkan tiga kualitas kunci dari produk-produk jasa: tak berwujud, dapat disesuaikan, tidak bisa disimpan.
  4. Karena operasi jasa sering menyertakan pelanggan sebagai bagian dari proses, para pelanggan dapat secara langsung mempengaruhi proses itu.
  5. Pemberi jasa tahu bahwa mutu kerja dan mutu jasa tidak selalu merupakan hal yang sama (sebuah mobil yang diperbaiki secara tepat adalah hal yang berbeda dengan mengambilnya kembali tepat pada waktunya).
6. Mengenali faktor-faktor yang terlibat dalam perencanaan operasi
Perencanaan operasi berfokus pada pada lima kategori utama:
  1. Perencanaan kapasitas. Jumlah produk yang dapat diproduksi perusahaan dalam kondisi kerja normal adalah yang dimaksud dengan kapasitas. Dalam jasa kontak rendah, menjaga tingkat persediaan memungkinkan manajer menetapkan kapasitas pada tingkat rata-rata permintaan. Dalam proses kontak tinggi, manajer merencanakan kapasitas untuk memenuhi permintaan paling tinggi.
  2. Perencanaan lokasi. Dalam perencanaan lokasi, manajer operasi produksi barang mempertimbangkan faktor-faktor seperti kedekatan dengan bahan baku dan pasar; ketersediaan tenaga kerja; biaya energi dan transportasi; peraturan dan pajak; serta kondisi kehidupan masyarakat. Jasa kontak rendah dapat berlokasi dekat atau jauh dari pasokan, tenaga kerja, atau transportasi. Jasa kontak tinggi harus berlokasi dekat pelanggan yang merupakan bagian dari sistem.
  3. Perencanaan tata ruang. Tata ruang mesin, peralatan, dan pasokan menentukan seberapa cepat perusahaan dapat menanggapi permintaan pelanggan. Dalam produksi barang, tata ruang dapat direncanakan untuk tiga jenis ruang yang berbeda: (i) Fasilitas produktif: bengkel kerja dan peralatan untuk mengubah bahan mentah; (ii) fasilitas nonproduktif: tempat penyimpanan dan pemeliharaan; (iii) fasilitas pendukung: kantor, kamar mandi, tempat parkir, kantin, dan lain-lain. Ada tiga jenis tata ruang untuk fasilitas: tata ruang proses, tata ruang seluler, dan tata letak produk.
  4. Perencanaan mutu. Standar kualitas mesti dikembangkan untuk kedua produk dan metode bekerja, untuk memastikan hasil yang memuaskan dari proses produksi.
  5. Perencanaan metode. Bila manajer mengurangi pemborosan dan inefisiensi dengan mengidentifikasi setiap tahap produksidan metode spesifik pelaksanaannya, para manajer mempraktikan perbaikan metode. Bagan alur proses dapat megidentifikasi urutan kegiatan produksi, pergerakan bahan, dan pekerjaan yang dilaksanakan pada setiap tahap. Kemudian alur dapat dianalisis untuk mengidentifikasi kegiatan pemborosan, sumber penundaan, dan inefisiensi lainnya. Analisis alur jasa membantu manajer memutuskan proses mana yang penting dalam jasa. Analisis alur jasa juga membantu mengenali masalah potensial yang dikenal sebagai titik kegagalan.
7. Menjelaskan penjadwalan dan pengendalian operasi
Penjadwalan operasi. Begitu mengidentifikasi rencana sumber daya yang dibutuhkan, manajer harus mengembangkan agenda untuk mendapatkan sumber daya tersebut. Aspek operasi ini disebut penjadwalan. Dalam produksi barang, jadwal produksi utama menunjukkan produk mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dilakukan, dan sumber daya apa yang akan dibutuhkan selama periode tertentu. Untuk membuat penjadwalan proyek khusus, dua alat khusus digunakan yaitu:
(i) bagan Gantt (Gantt chart). Menggambarkan langkah-langkah yang harus dijalankan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap langkah. Manajer mencantumkan semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah, dan membandingkan kemajuan proyek dengan bagan tersebut. Jika lebih cepat dari jadwal, beberapa karyawan bisa dialokasikan  untuk mengerjakan proyek lain. Jika ketinggalan jadwal, pekerja bisa ditambahkan atau penyelesaian bisa ditunda.
(ii) bagan PERT (PERT chart). Menguraikan proyek yang besar ke dalam langkah-langkah spesifik dan menentukan waktu yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah tersebut juga jalur kritis yang harus dilalui guna mencapai tujuan proyek.
Pengendalian operasi. Begitu jadwal dibuat, pengendalian operasi menuntut manajer untuk memantau kinerja dengan membandingkan hasil dengan rencana dan jadwal terinci. Jika jadwal atau standar mutu tidak tercapai, manajer mengambil tindakan  korektif. Tindak lanjut, pengecekan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil telah dilaksanakan adalah satu sisi penting dari pengendalian operasi.
Pengendalian operasi memuat dua proses yang memastikan bahwa jadwal dan tujuan produksi memang terpenuhi: (1) Manajemen material. Baik perusahaan jasa maupun perusahaan yang memproduksi barang sama-sama menggunakan material. Proses manajemen material tidak hanya mengendalikan, melainkan juga merencanakan dan mengatur aliran material. Manajemen material bisa berfokus pada rancangan produk dengan menekankan standardisasi yaitu penggunaan komponen standar dan seragam. (2) Alat untuk pengendalian proses operasi. Sejumlah alat membantu manajer mengendalikan operasi: (i) Pelatihan pekerja: Kepuasan pelanggan berhubungan erat dengan karyawan yang menyediakan jasa. Hal ini terutama berlaku dalam sistem jasa, yang para karyawannya merupakan penghasil produk sekaligus tenaga penjual. (ii) Lean system dirancang untuk membuat arus produksi yang mulus dengan cara mencegah terjadinya inefisiensi, menghilangkan persediaan yang tidak perlu, dan terus memperbaiki proses produksi. (iii) Perencanaan kebutuhan material (MRP) berusaha memberikan jumlah bahan yang tepat pada saat dan tempat yang tepat. MRP menggunakan rancangan material  –  “resep” yang merincikan bahan-bahan yang diperlukan, urutan kombinasi, dan jumlah yang dibutuhkan untuk membuat sejumlah produk. (iv) Pengendalian mutu adalah manajemen proses operasi yang menjamin barang atau jasa yang diproduksi memenuhi standar mutu tertentu
READ MORE - Materi Kuliah Pengantar Bisnis Produksi, Operasi Dan Produktivitas

Materi Kuliah Pengantar Bisnis Pemasaran

Petemuan ke-11
Topik: Pemasaran
Tujuan: Mahasiswa memahami konsep pemasaran, lingkungan pemasaran, komponen bauran pemasaran, segmentasi dan target pemasaran, riset pemasaran, dan pasar konsumen dan organisasi.
Pokok Bahasan:
1. Menjelaskan konsep pemasaran
2. Menjelaskan target pasar dan segmentasi pasar
3. Menjelaskan strategi bauran pemasaran
4. Menjelaskan target pemasaran, segmentasi pasar, dan penempatan produk
5. Menjelaskan variabel segmen pasar
6. Menjelaskan riset pemasaran
7. Menjelaskan perbedaan perilaku pembelian konsumen dan organisasi
Tugas: Studi Kasus “Menawarkan Produk Elektronik”
Buku Rujukan: Introduction to Business, Griffin, W.R / Ch.10
Deskripsi:
1. Menjelaskan konsep pemasaran
Karena kita semua adalah konsumen dan karena kita semua membeli barang dan jasa, kita dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran berbagai perusahaan yang menginginkan kita membeli produk mereka dan bukannya produk pesaing. Tetapi sebagai konsumen, kita sesungguhnya merupakan unsur penting dalam proses pemasaran. Setiap hari, kita mengungkapkan kebutuhan akan hal-hal pokok seperti makanan, pakaian, dan perumahan serta keinginan akan hal-hal yang kurang penting seperti kegiatan hiburan dan waktu luang. Kebutuhan dan keinginan kita adalah kekuatan yang menggerakkan pemasaran.
Kebanyakan dari kita berpikir tentang pemasaran sebagai iklan untuk detergen atau minuman ringan. Akan tetapi pemasaran mencakup kegiatan-kegiatan yang lebih luas. American Marketing Association mendefenisikan pemasaran (marketing) sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, serta distribusi atas gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi.
2. Menjelaskan lingkungan pemasaran
Rencana, keputusan, dan strategi pemasaran tidak ditentukan secara sepihak oleh bisnis manapun, bahkan pula oleh tenaga-tenaga pemasaran yang berpengalaman dan berpengaruh seperti Coca-Cola dan Procter & Gambler. Mereka justru sangat dipengaruhi oleh dorongan-dorongan yang kuat dari luar. Setiap program pemasaran harus mengenal faktor-faktor luar yang terdiri dari lingkungan eksternal perusahaan. Dalam bagian ini akan dibahas lima diantara faktor lingkungan itu: lingkungan politik-hukum, sosial-budaya, teknologi, ekonomi, dan lingkungan persaingan.
  • Lingkungan politik dan hukum. Kegiatan-kegiatan politis, baik luar negeri maupun domestik, telah berpengaruh pada dunia usaha. Perundang-undangan tentang penggunaan ponsel di dalam mobil dan Clean Air Act telah menentukan masa depan seluruh industri. Dengan demikian, para manajer pemasaran mencoba mempertahankan lingkungan politis-hukum dalam beberapa cara. Sebagai contoh, untuk mendapatkan dukungan masyarakat atas sejumlah produk dan kegiatan mereka, para tenaga pemasaran menggunkan kampanye iklan kepedulian masyarakat mengenai masalah-masalah impor lokal, regional, atau pun nasional.
  • Lingkungan sosial dan budaya. Semakin banyak orang yang berkantor di rumahnya, jumlah keluarga dengan orang tua tunggal telah meningkat, dan pilihan makanan mencerminkan semakin meningkatnya kepedulian terhadap gaya hidup sehat. Hal itu fdan persolan-persoalan lainnya mencerminkan nilai, keyakinan, dan ide yang membentuk masyarakat kini. Perubahan nilai sosial mendorong perusahaan mngembangkan dan mempromosikan produk-produk baru baik untuk konsumen individual maupun untuk pelanggan industri. Sebagai contoh, walaupun kebanyakan dari kita menghargai privasi, penyelancar Web menemukan bahwa kehilangan privasi menjadi harga bagi kenyamanan berbelanja di Internet. Situs Internet secara teratur mengumpulkan informasi pribadi yang mereka gunakan untuk tujuan pemasaran dan yang sering mereka jual ke perusahaan lain.
  •  Lingkungan teknologi. Teknologi-teknologi baru menciptakan barang-barang baru (satelit parabola) dan jasa-jasa baru (kuliah di rumah). Produk-produk baru,tentu saja, membuat beberapa produk yang masih beredar menjadi usanag (compact disc menggantikan kaset audio), dan beberap produk baru mengubah nilai-nilai serta gaya hidup kita. Pada gilirannya perubahan gaya sering meransang produk baru yang secara tidak langsung berhubungan dengan teknologi itu sendiri. Telepon selular, misalnya, tidak hanya mempermudah komunikais bisnis tetapi juga membebaskan waktu untuk rekreasi dan hiburan. Internet merupak medium baru untuk penjualan dan pembelian, serta pendistribusian produk dari rumah anda sendiri kepada pelanggan di seluruh dunia.
  • Lingkungan ekonomi. Kondisi ekonomi menentukanpola pengeluaran konsumen, dunia usaha, dan pemerintah. Jadi kondisi ekonomi mempengaruhi setiap rencana pelaku pemasaran dalam penawaran produk, penetapan harga, dan strategi promosi. Di antara variable ekonomi yang lebih signifikan, tenaga-tenaga pemasaran sangat memperhatikan inflasi, tingkat suku bunga, dan resesi. Dengan demikian, mereka harus memonitor siklus bisnis secara umum, yang biasanya memperlihatkan pola perubahan dari periode kemakmuran menuju resesi sampai ke pemulihan ekonomi (kembali ke masa kemakmuran).
  • Lingkungan persaingan. Dalam lingkungan yang persaingannya sengit, tenaga pemasaran harus menyakinkan pembeli bahwa mereka harus membeli produk mereka, bukannya membeli produk yang dijual oleh penjual lain. Karena pembeli konsumen maupun pembeli komersial memiliki sumber daya yang terbatas yang harus dikeluarkan, setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli satu produk tidak lagi dapat digunakan untuk pembelian lain. Dengan demikian, setiap program pemasaran mencari cara agar produknya terlihat paling menarik; secara teori, program yang gagal akan kehilangan rupiah pembeli untuk selamanya (atau paling tidak untuk sampai waktu keputusan pembelian berikutnya).
3. Menjelaskan strategi bauran pemasaran
Manajer perusahaan bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan seluruh kegiatan bauran pemasaran yang menghasilkan perpindahan barang atau jasa kepada konsumennya. Kegiatan-kegiatan itu puncaknya adalah rencana pemasaran, strategi yang rinci dan terfokus untk mengarahkan bauran pemasaran agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian, strategi pemasaran sebenarnya berawal sewaktu perusahaan untuk mengindentifikasikan adanya kebutuhan konsumen dan mengembangkan produk untuk memenuhinya.
Dalam merencanakan dan melaksanakan strategi, para manajer pemasaran mengembangkan empat komponen dasar 4P dari bauran pemasaran (marketing mix): product (produk), pricing (penetapan harga), place (penempatan), dan promotion (promosi).
  1. Produk. Pemasaran dimulai dengan produk: barang, jasa, atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian, menyusun dan mengmbangkan produk-produk baru itu merupakan tantangan  bagi para tenaga pemasaran, yang harus selalu mempertimbangkan faktor perubahan. Perubahan teknologi, keinginan dan kebutuhan konsumen, serta perubahan kondisi ekonomi. Memenuhi kebutuhan konsumen seringkali berarti mengubah produk-produk yang telah ada untuk bisa menyesuaikan langkah dengan pasar dan pesaing yang baru muncul.
  2. Penetapan harga. Penetapan harga produk , memilih harga jual yang paling sesuai, kadang-kadang merupakan tindakan penyeimbang. Di satu sisi, harga harus mendukung beragam biaya: biaya operasi, administrasi, dan riset selain juga biaya pemasaran. Di sisi lain, harga tidak dapat terlalu tinggi karena konsumen dapat berpaling ke produk-produk pesaing. Penetapan harga yang berhasil berarti mencari harga yang menguntungkan di antara kedua kebutuhan tersebut.
  3. Penempatan. Dalam bauran pemasaran penempatan mengacu pada distribusi. Menempatkan produk ke outlet yang sesuai, memerlukan keputusan menegnai sejumlah aktivitas distribusi, yang keseluruhannya berkaitan dengan cara menyampaikan produk tersebut dari produsen ke konsumen. Keputusan mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan distribusi, seperti halnya keputusan tentang pilihan transportasi.
  4. Promosi. Komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata adalah promosi, yang mengacu pada teknik-teknik mengkomunikasikan informasi mengenai suatu produk. Alat promosi terpenting mencakup iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat (humas).
4. Menjelaskan target pemasaran, segmentasi pasar, dan penempatan produk
Tenaga-tenaga pemasaran telah lama menyadari bahwa produk dan jasa tidak dapat menjadi “seluruh barang untuk semua orang”. Pembeli memiliki selera, minat, tujuan, gaya hidup, dan lain-lain yang berbeda-beda. Kemunculan konsep pemasaran dan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan konsumen membuat tenaga-tenaga pemasaran berpikir dari segi pasar saran, adalah kelompok orang-orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang serupa. Menyeleksi pasar sasaran merupakan langkah awal strategi pemasaran.
Target pemasaran jelas-jelas membutuhkan segmentasi pasar, adalah pembagian pasar ke dalam kategori jenis atau “segmen” pelanggan. Setelah mereka mengidentikasi pangsa pasar, perusahaan dapar menerapkan beragam strategi. Beberapa perusahaan berusaha memasarkan produknya kepada lebih dari satu segmen populasi.
Sebaliknya , beberapa bisnis menawarkan kisaran produk yang lebih sempit, masing-masing mengarah ke satu segmen. Segmentasi merupakan strategi untuk menganalisis konsumen, bukan produk. Dalam pemasaran, proses menggabungkan, menerapkan, dan mengkomunikasikan sifat produk itu sendiri dikenal sebagai penempatan produk (product positioning).
5. Menjelaskan variabel segmen pasar
Berdasarkan definisinya, anggota segmen pasar harus memiliki beberapa sifat umum yang akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Dalam mengidentifikasi berbagai berbagai segmen, para peneliti mencari sejumlah pengaruh berbeda pada perilaku konsumen. Empat yang paling penting adalah variabel geografis, demografis, psikografis, dan variabel perilaku.
  • Variabel geografis adalah unit geografis, dari negara sampai ke lingkungan tetangga, yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi segmentasi.
  • Variabel demografis adalah karakteristik populasi yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkanstrategi segmentasi seperti umur, latar belakang etnis, status perkawinan, suku, agama, dan kelas sosial.
  • Variabel psikografis adalah karakteristik konsumen seperti gaya hidup, pendapat, minat, dan sikap, yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi segmentasi.
  • Variabel perilaku adalah karakteristik konsumen yang didasarkan pada cara-cara konsumen menggunakan produk, manfaat yang mereka harapkan dari produk tersebut, alasan mereka membelinya, dan kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.
6. Menjelaskan riset pemasaran
Keputusan pemasaran jarang sempurna, dan dalam dunia persaingan kini, konsekuensi pilihan perusahaan mengenai bauran pemasaran dan strategi segmentasi pasar akan dapat berlangsung lama. Keefektifannya bergantung pada usaha untuk menghindari kesalahan arah dan pada pengambilan keputusan yang berfokus pada pelanggan serta berdasarkan informasi tepat waktu yang valid mengenai tren di lingkungan pasar. Salah satu alat yang sangat berpengaruh adalah riset pemasaran (marketing research) adalah studi mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan serta bagaimana mencari cara-cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Peranan riset pemasaran adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan, yaitu dengan cara memahami hubungan di antara pihak berkepentingan (stakeholders) perusahaan (termasuk konsumen), variabel-variabel pemasaran, pertimbangan lingkungan, dan keputusan pemasarannya. Para peneliti pemasaran menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan, menerjemahkan, dan menggunakan informasi mengenai pelanggan. Mereka menentukan jenis informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan strategi pemasaran, penetapan tujuan, dan pemilihan target pasar.
 7. Menjelaskan perbedaan perilaku pembelian konsumen dan organisasi
  • Perilaku pembelian konsumen
Keputusan membeli konsumen membeli dan mengkonsumsi produk mempertimbangkan empat pengaruh sebagi berikut:
1.       Pengenalan masalah/kebutuhan:
2.       Pencarian informasi: setelah mengenal satu kebutuhan, para konsumen mencari informasi. proses pembelian dimulai ketika konsumen mengenali masalah atau kebutuhan.
3.       Evaluasi alternatif yang ada: dengan menganalisis atribut-atribut yang berlaku pada satu produk tertentu, para konsumen membandingkan produk dalam memutuskan produk mana yang paling baik memenuhi kebutuhan mereka.
4.       Keputusan membeli: keputusan membeli didasarkan pada motif rasional, motif emosional, atau keduanya.
  • Perilaku pembelian organisasi
Dalam banyak hal, perilaku pembelian organisasi hanya memiliki sedikit persamaan dengan praktek-praktek pembelian konsumen. Perebedaannya meliputi keterampilan membeli pada diri pembeli serta hubungan antara pembeli dan penjual.
1.       Perbedaan dalam pembeli
Pembeli organisasi merupakan para profesional yang dilatih dalam mengatur hubungan pembeli dan penjual dan merundingkan syarat-syarat pembelian. Mereka biasanya para spesialis dalam satu lini produk dan sering menjadi pakar tentang produk yang mereka beli.
2.       Perbedaan dalam hubungan pembeli dan penjual
Hubungan antara konsumen dan penjual kadang-kadang bersifat tidak pribadi dan berumur pendek; hubungan itu sering kali berupa interaksi satu kali yang dilakukan secara singkat. Sebaliknya, situasi industri sering kali mencakup mencakup hubungan pembeli dan penjual dalam frekuensi yang sering dan berlangsung lama.

READ MORE - Materi Kuliah Pengantar Bisnis Pemasaran

 

Entri Populer

© Copyright 2012.Materi Kuliah: 11/12/12 | Template by Yasrida