Ø Harga Pasar
- Jumlah yang mau dibeli di tunjukkan
dengan Q d
- Jumlah yang mau dijual di tunjukkan
dengan Q s
- Berbagai kemungkinan harga di
tunjukkan dengan P
·
Pengertian Pasar adalah tempat pertemuan antara
penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli barang.
·
Pengertian Pasar dalam ilmu ekonomi lebih luas lagi yaitu
Pasar mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran, seluruh kontak antara
penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa. Setiap barang yang
diperjual belikan ada pasarnya. Contoh :
ada pasar ikan, tetapi juga ada pasar rokok kretek, pasar tekstil, pasar modal
dan pasar tenaga kerja.
·
Fungsi Pasar adalah : sebagai mata rantai yang
mempertemukan penjual yang mempunyai barang dan menginginkan uang, dengan
pembeli yang mempunyai uang dan menginginkan barang. Penjual dan pembeli tidak
bertemu muka , tetapi dapat juga melalui surat atau telepon.
Ø Pasar Sempurna
adalah apabila semua pihak di pasar tersebut mengetahui seluruh keadaan pasar
yaitu : harga-harga yang berlaku, jumlah-jumlah yang ditawarkan.
Ø Pasar Persaingan Sempurna
terjadi apabila jumlah pembeli lebih banyak dan jumlah penjual juga lebih
banyak, yang semuanya menawarkan barang yang sifatnya sama atau homogen.
Misalnya barang jenis tertentu contoh ikan lele, karena jumlah penjual banyak
dimana masing-masing menawarkan sebagian kecil saja dari suplai total, maka
tidak ada penjual atau pembeli yang seorang diri mempengaruhi harga, bila
jumlah penjual dan pembeli yang bertemu di pasar banyak dan terdapat koordinasi
yang baik diantara mereka, untuk satu macam barang akan terjadi satu harga.
Yaitu harga pasar.
Ø Harga Keseimbangan
Untuk
mengerti bagaimana permintaan dan penawaran bersama-sama menentukan harga
pasar, sebagai contoh kita pelajari terbentuknya harga gula kelapa. Dalam
masyarakat kita gula kelapa banyak pembelinya dan juga banyak
produsen/penjualnya (= bentuk pasar persaingan).
Dalam
tabel di bawah mi dikumpulkan hasil pengamatan pasar, yaitu berapa kg gula
kelapa yang mau dibel i (Q1) dan berapa kg yang mau dij ual (Q) pada berbagai
harga (di daerah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu minggu
atau satu bulan).
Tabel
Permintaan
dan Penawaran Bawang Putih
11
Angka-angka dan
tabel dapat juga digambarkan dalam bentuk sebuah diagram. Karena mengenai
barang yang sama, makajumlah yang mau dibeli (D) dan jumlah yang mau dijual (•)
dapat digambarkan dalam satu diagram.
Dan gambar
segera tampak bahwa
— pada harga pasar tinggi, para
penjual mau menjual banyak, tetapi para pembeli hanya mau membeli sedikit;
— pada harga rendah, para pembeli
ingin membeli banyak, tetapi para penjual hanya mau menjual sedikit.
Maka berapakah
harga gula kelapa yang akhirnya akan terjadi? Atau dengan kata lain: dan
berbagai kemungkinan harga yang tercantum dalam daftar di atas, harga yang
manakah yang akan berlaku di pasaran?
Jawabannya
ialah: dalam “interaksi” dan tawar menawar antara para pembeli (yang
membutuhkan barang dan bersedia membayar uang untuk memperolehnya, diringkas
Demand) dan para penjual (yang telah mengeluarkan biaya untuk menghasilkan
barang dan mau menjualnya dengan harga tertentu, ringkasnya Supply) akhirnya
akan terbentuk satu harga tertentu, yaitu harga dimanajumlah yang mau dibeli
(Qd) sama dengan jumlah yang mau dijual (Q). Harga inilah yang disebut harga
pasar atau harga keseimbangan (Equilibrium price). Hal ini dengan mudah dapat
dilihat dalam gambar dibawah ini.
12
Keterangan
Gambar .
Konfrontasi
antara permintaan dan penawaran Bawang Putih
Penjelasan :
a. Pada Posisi Harga Rp 1000,-/kg
Apakah harga Rp
1000,-/kg dapat terjadi? Dapat! Sebab memang ada beherapa icmbeli yang bersedia
membayar harga setinggi itu. Apakah harga Rp l000.-!kg akan inenjadi harga
pasar yang umum berlaku? Tidak! Mengapa tidak? Karena pada harga kp l000,-/kg
para penjual mau menjual 11.000 kg. Tetapi pada harga itu para pembeli Iianya
mau membeli 5.000 kg!minggu. Jadi ada kelebihan (= surplus) sebanyak 6000 kg
yang tak terjual. Supaya barangnya laku (supaya tak perlu disimpan lama, atau
(lihawa pulang, supaya uangnya segera kembali, dli.) tentu akan ada penjual
yang bersedia menurunkan harga dan menjual barangnya dengan harga yang Iebih
rendah. Oleh karena itu harga Rp 1 000,-/kg tidak akan menjadi harga yang
berlaku umum di pasaran.
Situasi seperti
ini dengan istilah teknis disebut ‘buyers market’ (pasar dikuasai
oleh para pembeli). Para pembeli yang merupakan pihak yang kuat, para
penjual berada di pihak yang lemah; mereka mencani-cari pembeli dan untuk itu
bersedia menurunkan harga — hal mana inenguntungkan bagi pembeli.
b. Pada posisi harga jual Rp 400,-
per kg
Sekarang kita
teliti harga Rp 400,-/kg. Apakah harga mi bisa menjadi harga pasar Yang berlaku
umum? Tidak! Sebab pada harga itu pmbeli mau membeli sebanyak I .000 kg gula
per minggu (Qd = 11.000). Tetapi para penjual hanya menyediakan ft 000 kg saja
(Qs = 6.000). Jadi ada kekurangan supply (= shortage) sehanyak 5.000 kg/minggu.
Dalam situasi mi jelas ada konsumen yang tidak mcndapatkan gula sehanyak yang
diinginkan. Maka tentu akan ada pembeli yang berani/ bersedia membayar Iiaiga
Icbih tinggi. Oleh karena itu harga Rp 400,-/kg tidak bisa menjadi harga pasar
yang berlaku umum. dan kalaupun terjadi jual-beli dengan harga itu, pasti tidak
bisa tahan lama.
Siluasi pasar
ini disehut ‘sellers market’: para penjuallah yang menguasai
pasara, sedang para pemheli di pihak yang lemah. Untuk mendapatkan barang,
para pembeli bersedia menaikan harga belinya, yang akan menguntungkan para
penjual.
Harga Rp 600,- per kg
Pada harga Rp
600,-/kg — dan hanya pada harga ini —jumlah yang mau dibeli (Qd = 8.000
kg/minggu) danjumlah yang rnau dijual (Qs = 8.000 kg/minggu) tepat sama, tidak
ada kekurangan dan tak ada kelebihan. Jadi pada harga mi semua pihak mendapat
apa yang diinginkan, dan tidak ada alasan untuk menaikkan/menurunkan harga lagi
(ceteris parihus). Maka harga Rp 600,- mi disebut harga keseimbangan
(Equilibrium price). yaitu harga yang menyeirnbangkan Permintaan dan Penawaran,
atau P dimana Qd=Qs.
Kurve Permintaan dan Penawaran
Hal yang sarna
dapat juga dianalisis dengan mempergunakan kurve. Untuk itu Gambar 1-8 di atas
tadi dilukiskan kembali dalam bentuk kurve permintaan dan penawaran. Lihat
gambar 1-9, di mana kurve D dan kurve S dilukiskan pada diagram yang sama.
Jumlah (baik Qd maupun Qs) diukur pada sumbu horisontal (sumbu X), sedang harga
per satuan diukur pada sumbu tegak (sumbu Y). Perpotongan kedua kurve tsb.
menunjukkan harga keseimbangan: pada harga Rp 600,-/kg, maka Qd = Qs = 8.000
kg/minggu.
13
Keterangan Gambar Harga
keseimbangan.
Kurve
Permintaan (D) turun ke kanan-bawah. Kurve Penawaran (S) naik ke kanan-atas.
Perpotongan kurve D dun kurve S inenunjukkan harga keseimbangan, yaitu P Rp
600/kg. Pada harga itun jumlah yang diperjualbelikan Q = 8.000 kg/minggu.
Pada
harga lebih tinggi, daripada harga keseimbangan tsb., ada surplus hurang yang
tak lequal; supaya harangnya laku, para penjual terdorong untuk inenurunkan
harga jual sa. Sehaliknya jada harga lebih rendah daripada Rji 600/kg, adanya
kekurangan bawang putih akan mendorong pembeli menawar harga yang Iebth tinggi.
Dan grafik
segera tampak bahwa pada semua harga yang lebih tinggi daripada liarga
keseimbangan (pada P>600), maka > q berarti ada surplus. Surplus mi akan
mendorong para penjual untuk menurunkan harga jualnya. Pada harga yang lebih
rendah itu, para penjual akan mengurangi jumlah yang ditawarkan (= hiikum
penawaran). .lika harga diturunkan, para pembeli akan bersedia membeli lehih
banyak atau Qd hertambah (hukum permintaan). Proses mi berjalan terus sampai
surplus tsb. hilang. .ladi misalnya apakah harga Rp 800/kg bisa terjadi? Bisa!
Apakah harga Rp 800 akan dapat tahan larna? Tidak! Sehab pada harga Rp 800/kg
itu Q > Q. berarti masih tetap ada surplus/kelebihan supply.
Demikian pula
pada seniua harga lebih rendah daripada harga kesei mbangan (pada P <600),
maka Q1> Q ,jadi ada kekurangan supply (Shortage). Kekurangan tsb. akan
inendorong para pembeli untuk menawar dengan harga lebih tinggi, agar
rnendapatkan gula sebanyak dibutuhkan. Jika harga dinaikkan, maka Qs akan
bertambah dan Qd akan herkurang. sampai tercapai keseimbangan. Jadi misalnya
harga Rp 400/kg, apakah akan bisa tahan lama? Tidak! Sebab pada harga itu Q
< Q. Ceklah sendiri untuk harga Rp 1000 dan Rp 200.
Satu-satunya
harga yang dapattahan lama ialah harga dirnana Q1 = Q. Hanya pada harga itu tak
ada kecenderungan menaikkan/menurunkan harga atau untuk menambah/ incngurangi
jumlah. Maka harga Rp 600 adalah harga keseimbangan (Equilibrium price).
Secara matematika
Hal yang sama
dapat juga dirumuskan dalarn bahasa matematika. Kenyataannya kurve D dan kurve
S biasanya berbentuk garis melengkung (hiperholalparabola). [elapi untuk
menyederhanakan, dapat didekati dengan garis-garis lurus di daerah
Nlrategisnya. Misalnya kurve D dan gambar harga keseimbangan diatas dapat
didekati dengan garis lurus P = 1400 — 0,075 Q atau P = 1200 0,1 Qd Sedang
kurve S dapat didekati dengan paris P = —200 + 0,1 Q.
Contoh:
Pemintaan dapat
dinyatakan sebagai suatu fungsi (persamaan) yang menunjukkin liuhungan antara
harga barang (P) dan jumlah yang mau dibeli (Q1). Rumus urnum iiiitiik fungsi
permmntaan yang berbentuk garis lurus adalah: P = a mQ. Misalnya P = 80 0,5 Q.
Ieiiawaran pun dapat dinyatakan
sebagai fungsi (persamaan) yang menunjukkan hubungan antara harga barang (P)
dan jumlah yang mau dijual (Q). Rumus umum untuk fungsi penawaran yang
berbentuk garis lurus adalah: P = a + mQ. Misalnya: P = 20 + 0,5 Q.
Ditanyakan: Berapakah harga
keseimbangan. Hitunglah dan lukiskan kurvenya.
14
Perpotongan kurve P dan kurve S
menunjukkan harga keseimbangan, dimana Qd = Qv.
Perhatikan bahwa hasil perhitungan
dan titik potong dalam grafik harus cocok.
Proses penyesuaian
Harga
keseimbangan merupakan “persesuaian” antara keinginan pembeli dan keinginan
penjual, sehingga masing-masing pihak mendapat apa yang diinginkan, tanpa adanya
kekurangan/kejebihan Harga keseimbangan tidak selalu tercapai. mi ternyata dan
adanya persediaan barang-barang yang bertumpuk di gudang karena tak laku
terjual, atau dan kekurangan barang yang sering terjadi. Untuk menyamakan
permintaan dan penawaran diperlukan suatu proses penyesuaian, yang biasanya
memerlukan waktu (mungkin waktu yang cukup lama). Bila proses mi digambarkan
dalam kurve, akan kelihatan seperti sarang labah-lahah. Sebagai contoh lihatlah
gambar dibawah ini.
15
Keterangan Gambar Proses
Penyesuaian.
Pada
P = 400, jumlah Qv = 50. Tetapi pada harga ini Qd hanya 10. jumlah Qs = 50
hanya akan mau dibeli konsumen dengan harga P = 100. Pada P = 100, Qd memang
50. tempat Qs hanya 15. jadi ada kekurangan, dan harga akan naik. Untuk
memperoleh jumlah sebanyak Q = 15 para pembeli bersedia membayar P = 330. Pada
P = 330, Q.s = 45. Tetapi Qs ,sebesar 45 hanya akan dapat laku pada harga P =
130. Demikian seterusnya sampai akhirnya tercapai P = 200 dan Qd Q,s = 30.
Contoh lain
untuk mengetahui bagaimana permintaan dan penawaran bersama-sama menentukan
harga pasar, dapat dilihat sebagai berikut :
16
pada
harga pasar tinggi, para penjual mau menjual banyak, tetapi para pembeli hanya
mau membeli sedikit.
- pada harga rendah, para pembeli
ingin membeli banyak, tetapi para penjual hanya mau menjual sedikit.
Pertanyaan
:
1. Berapa harga Semangka Tanpa Biji
yang akhirnya akan terjadi ?
2. dari kemungkinan harga yang
tercantum dalam table diatas, harga manakah yang akan berlaku di pasaran ?
Jawaban :
Setelah terjadi
interaksi antara pembeli dan penjual, akhirnya akan terbentuk satu harga
tertentu, yaitu harga dimana jumlah yang mau dibeli Qd sama dengan jumlah yang
mau dijual Qs. Harga inilah yang disebut dengan harga pasar atau harga
Keseimbangan.
Ø Pemahaman Tabel harga pasar semangka
.
A.
Untuk harga Rp. 2000/kg :
1. Apakah Harga Rp. 2000/kg dapat
terjadi ? dapat ! sebab memang ada beberapa pembeli yang bersedian membayar
harga setinggi itu.
2. Apakah Harga Rp. 2000/kg dapat
menjadi harga yang umum berlaku ? Tidak dapat ! karena pada harga Rp. 2000/kg
para penjual hanya mau menjual 13.000 kg. tetapi pada harga itu pembeli hanya
mau membeli 6000 kg/minggu. Jadi ada kelebihan sebanyak 7000 kg yang tak
terjual.
3. Supaya barangnya laku , maka akan
ada penjual yang menurunkan harga dan menjual barangnya dengan harga yang lebih
rendah dari yang lain. Sehingga harga Rp. 2000/kg tidak akan berlaku menjadi
harga umum dipasaran.
(
pada situasi seperti ini dengan istilah Tehnis “ Buyer Market “ pasar dikuasai
oleh para pembeli. Pembeli dipihak yang kuat, penjual dipihak yang lemah.
Situasi ini menguntungkan pembeli.
B.
Untuk harga Rp. 2000/kg :
1.
Apakah Harga Rp. 400/kg dapat menjadi harga yang umum berlaku ? Tidak dapat !
karena pada harga Rp. 400/kg para pembeli hanya mau membeli sebanyak 11.000 kg
per minggu (Qd = 11.000). tetapi para penjual hanya menyediakan 6000 kg/minggu
(Qs = 6.000). Jadi ada kekurangan persediaan (supply) ssebanyak 5000 kg/minggu.
2.
Dalam situsi ini jelas ada konsumen yang tidak mendapatkan semangka tanpa biji
sebanyak yang diinginkan. Maka tentu ada pembeli yang berani membeli dengan
harga yang lebih tinggi.
3.
Oleh karena itu Harga Rp. 400/kg tidak dapat menjadi harga yang umum berlaku.
Dan apabila terjadi tidak akan bertahan lama.
(
pada situasi ini disebut dengan “ Seller Market “ para penjuallah yang
menguasai pasar, sedang pembeli pada pihak yang lemah. Karena untuk mendapatkan
barang, para pembeli bersedia menaikan harga belinya.
C. Untuk Harga Rp. 1.200/kg.
1.
pada harga Rp. 1.200/kg. dan hanya pada harga ini jumlah yang dibeli Qd =
8000/kg dan jumlah yang dijual Qs=8000/kg tepat sama. Tidak ada kekurangan dan
tidak ada kelebihan.
2.
Jadi pada harga ini semua pihak mendapat apa yang diinginkan, dan tidak ada
alasan untuk menaikkan/menurunkan harga lagi. (cateris paribus)
3.
Maka harga Rp. 1.200/kg. ini disebut Harga Keseimbangan (equilibrium price),
yaitu harga yang menyeimbangkan permintaan dan penawaran, atau P dimana Qd =
Qs.
Jadi harga
keseimbangan tidak tercapai sekaligus. Biasanya terjadi kegoncangan harga di
sekitar titik keseimbangan. Umumnya para produsen memerlukan waktu untuk
nienyesuaikan supplynya dengan kebutuhan masyarakat. Walaupun sudah tercapai
keseimbangan pada saat tertentu, tetapi situasi keseimbangan tsb. sewaktu-waktu
bisa berubah lagi. Lebih-lebih harga hasil-hasil pertanian tidak begitu stabil.
Jika harga suatu barang tidak stabil, maka penjelasannya baru kita cari dalam
perubahan situasi, entah dan segi Supply, atau dan segi Demand, atau mungkin
dan kedua-duanya sekaligus.
Perlu diingat :
1.
Rumus Umum Fungsi Permintaan adalah :
P
= a – mQ
Misalnya
: P = 80 – 0,5 Q
2.
Rumus Umum Fungsi Penawaran adalah :
P
= a + mQ
Misalnya
: P = 20 + 0,5 Q
3. Rumus Umum Harga Keseimbangan adalah
:
Qs = Qd
20
+ 0,5 Q = 80 – 0,5 Q
Selasa, 13 November 2012
|
0
komentar
|
0 komentar:
Posting Komentar